Sukses

Tahun Ini Jamkrindo Sebar Dana Penjaminan Rp 60,9 Triliun

Perum Jamkrindo menargetkan penyaluran penjaminan sebesar Rp 60,9 triliun pada 2014.

Perum Jamkrindo memasang proyeksi penyaluran penjaminan hingga Rp 60,9 triliun di 2014. Target ini seiring dengan potensi bisnis penjaminan yang menganga lebar meskipun marak pendirian Jamkrida di tanah air.

Direktur Utama Jamkrindo, Diding S Anwar mengatakan, pihaknya berharap bisa meningkatkan menyalurkan penjaminan di 2014 dibanding realisasi 2013, terutama menjamin Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Penyaluran penjaminan di tahun ini sebesar Rp 60,9 triliun, bertumbuh dibanding tahun lalu yang mencetak Rp 45 triliun. Dari target, kami alokasikan Rp 24 triliun-Rp 25 triliun untuk menjamin KUR dan Rp 37 triliun ke produk di luar KUR," jelas dia di kantornya, Jakarta, Jumat (21/2/2014).

Diding menambahkan, peningkatan ini akan mengerek proyeksi laba kotor perusahaan sebesar Rp 705,68 miliar hingga akhir 2014 atau naik 18,3% perolehan tahun lalu sebesar Rp 596,12 miliar. Sementara target imbal jasa penjaminan (IJP) dari KUR sebesar Rp 1,28 triliun.

"Nantinya ini juga akan ditopang dari pendapatan hasil bisnis dengan target Rp 420 miliar di 2014 dari realisasi 2013 sebesar Rp 286 miliar. Penempatannya mayoritas di deposito dan sisanya di obligasi negara maupun saham," ujar Diding.

Dia mengaku, tak khawatir dengan pertumbuhan Jamkrida di Indonesia. Sebab tambah Diding, industri penjaminan memiliki potensi luar biasa, sehingga dipastikan tak akan ada perebutan "kue" dalam bisnis ini.

"Kami ingin menjadi lokomotif atau perum satu-satunya di seluruh Indonesia yang menangani bisnis penjaminan. Makanya kami terus mengembangkan produk yang dipasarkan ke masyarakat," terang Diding.

Sembilan produk Jamkrindo, antara lain, penjaminan distribusi barang, kredit konstruksi dan pengadaan barang jasa, kontra bank garansi, kredit mikro, kredit multiguna, kredit umu, seruty bond, KUR dan kredit ketahanan pangan serta energi.

Jamkrindo, Diding bilang, telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 180 miliar di tahun ini. Dana tersebut dialokasikan untuk membangun 14 kantor cabang baru di 14 provinsi di Indonesia. Saat ini, perusahaan sudah memiliki 21 kantor cabang tersebar di Tanah Air.

"Dengan penambahan kantor cabang tersebut, diharapkan kami bisa memberikan pelayanan lebih baik untuk menggenjot pendapatan premi maupun hasil investasi. Kami juga ingin menjadi Perum yang cantik dengan jumlah peminat semakin luas, bahkan kalau perlu mengantre," cetus dia. (Fik/Ahm)

Baca juga:

Pemerintah Suntik Modal ke Jamkrindo dan Askrindo

Kementerian BUMN Segera Tentukan Nasib Reasuransi Terbesar di RI

Jamin Keamanan Kredit Nasabah, BTN Gandeng Askrindo

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini