Sukses

Rupiah Bakal Menguat Usai Pemilu 2014

Secara historikal aliran dana yang masuk ke Indonesia selalu meningkat usai Pemilu.

Pesta demokrasi lima tahunan yang digelar di Indonesia yaitu Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 diharapkan dapat menjadi salah satu momen dalam memperbaiki perekonomian Indonesia.

Menurut Ekonom dari Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih, secara historikal aliran dana yang masuk ke Indonesia selalu meningkat usai Pemilu.  Hal itu secara tidak langsung juga akan mendorong penguatan rupiah yang cukup signifikan.

"Secara teoritis, nilai rupiah akan terus menguat hingga nanti pada akhir tahun berada di angka 10.800 per dolar AS,"  ujarnya di Hotel Papandayan, Bandung, Sabtu (22/2/2014).

Tak hanya rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga selalu naik di tahun politik. Hal itu bisa terlihat pada Pemilu 1999, saat Pemilihan Presiden diselenggarakan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), indeks menguat 70%.

Kemudian pada Pemilu 2004, dengan Pemilihan Presiden secara langsung dan Presiden Susilo Bambang Yudhyono menjadi tokoh baru, indeks naik 44,6% dan selanjutnya pada Pemilu 2009 indeks melonjak 87%.

"Kalau hasilnya disukai oleh market dan para investor, pasti langsung naik juga tidak ada gejolak berarti pasca pemilu," katanya.

Namun, Lana juga mengungkapkan tetap harus mewaspadai beberapa faktor yang berpotensi kembali membuat fluktuasi pergerakan rupiah.

Risiko eksternal muncul terutama dari Amerika Serikat,  yang bisa membawa dana asing keluar dari negara berkembang termasuk Indonesia.

Meski demikian, ia menyebut ada perbaikan fundamental ekonomi Indonesia yang berlanjut pada 2014, dengan berkurangnya defisit transaksi berjalan yang bisa kembali di bawah 3% dari produk domestik bruto (PDB).

"Sektor-sektor domestik dan berbasis demgrafi masih menjadi sumber pendorong ekonomi utama Indonesia," pungkas Lana. (Yas/Ndw)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.