Sukses

Presiden Luncurkan Program Beasiswa Kuliah ke Luar Negeri

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kamis (27/2/2014) ini meluncurkan Presidential Scholarship bagi warga negara Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kamis (27/2/2014) ini meluncurkan Presidential Scholarship, program beasiswa prestisius yang diberikan pemerintah Indonesia bagi warga negara Indonesia untuk menempuh jenjang pendidikan magister (S-2) dan doktor (S-3) di perguruan tinggi di luar negeri.

“Tujuan Presidential Scholarship adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkemampuan mumpuni dalam berbagai bidang, khususnya untuk menyambut Indonesia emas tahun 2045, 100 tahun kemerdekaan Indonesia,” kata Direktur Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana LPDP, Mokhamad Mahdum , melansir laman Sekretariat Kabinet, Jakarta (26/2/2014).

Menurut Mahdum, pendaftaran serta manajemen pengelolaan Presidential Scholarship dilakukan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). 

Dia mengungkapkan, sebelum mendaftar, calon pelamar Presidential Scholarship terlebih dahulu harus telah diterima di perguruan tinggi luar negeri yang masuk peringkat 50 perguruan tinggi terbaik di dunia. Mereka juga harus memiliki nilai TOEFL IBT minimal 94, atau nilai IELTS minimal 7.

Mahdum menjelaskan, bagi pelamar program magister, maksimal berusia 35 tahun, sedangkan pelamar program doktor maksimal berusia 40 tahun pada tanggal penutupan pendaftaran, yaitu 14 April 2014.

Sementara beberapa bidang yang menjadi prioritas program studi dalam Presidential Scholarship, kata Mahdum,  adalah teknologi, energi, pangan, ekonomi, hukum, pertahanan, budaya, hubungan internasional, dan ekonomi kreatif. “Target peserta adalah 100 orang per tahun,” ujarnya.

Disebutkan Mahdum, proses seleksi pada penerimaan beasiswa Presidential Scholarship ini akan berlangsung dalam tiga tahap, yaitu administrasi, wawancara (termasuk di dalamnya leadership group discussion), dan pelatihan kepemimpinan selama 40 hari. Dalam proses seleksi, tim panelis dan tim juri yang akan melakukan penilaian.

“Tim panelis terdiri dari profesor-profesor dari Ditjen Dikti dan psikolog. Sedangkan tim juri terdiri dari perwakilan tentara, pemerintah, kaum profesional, dan tokoh masyarakat,” jelas Mahdum.

Ia mengungkapkan, Presiden RI, siapapun presidennya, akan terlibat minimal dua kali dalam kegiatan Presidential Scholarship. Pertama, saat pembukaan program pelatihan kepemimpinan. Dalam pembukaan tersebut, Presiden RI akan memberikan kuliah umum presiden (presiden lecture). Kedua, saat pelepasan para penerima beasiswa untuk berangkat ke kampusnya masing-masing di luar negeri.

“Pelatihan kepemimpinan akan berlangsung pada 20 Mei 2014. Sedangkan pelepasan oleh presiden pada 18 Agustus 2014,” terang Mahdum.

Bantuan Bidikmisi

Adapun mengenai bantuan beasiswa Bidikmisi, Mahdum menjelaskan,Kemdikbud akan memberikan bantuan bagi lulusan SMA dan sederejat beprestasi yang tidak dapat melanjutkan kuliah karena faktor ekonomi melalui pogram Bidikmisi.

Ia menyebutkan, pemerintah tahun ini menetapkan kuota  95 ribu mahasiswa di 63 PTN seluruh Indonesia. Mahasiswa yang masuk program Bidikmisi, akan dibebaskan dari uang kuliah sampai S1 dan memperoleh uang saku Rp 600 ribu/ bulan.

Direktur Kemahasiswaan Dirjen Dikti Kemdikbud, Ila Saila mengatakan, sejak Bidikmiisi digulirkan tahun 2010 sampai 2013, maasiswa tidak mampu yang masuk program bidik misi berjumlah 149.760 orang.(Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.