Sukses

Dana Alutsista Ditolak, Menkeu: Kalau Disetujui Jadi Urusan Menteri Baru

Menteri Keuangan Chatib Basri secara tegas menolak kekurangan anggaran pembelian Alat Utama Sistem Persenjataan senilai Rp 27 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Chatib Basri secara tegas menolak kekurangan anggaran pembelian Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) senilai Rp 27 triliun yang diusulkan Kementerian Pertahanan. Lalu bagaimana dengan ketahanan negara ini?.

"Ruang anggarannya (fiscal space) untuk Rp 27 triliun tidak ada. Fiscal space tidak cukup di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (27/2/2014).

Saat ditanya mengenai nasib ketahanan negara jika anggaran alutsista tak disetujui, Chatib tak menjawab secara detail. "Kalau fiscal space dan uangnya tidak ada mau apa. Ini sudah kami sampaikan di Komisi I DPR," ungkap dia.

Jika pun anggaran disetujui, kata Chatib, itu merupakan urusan Menteri Keuangan baru di pemerintahan periode 2014-2019.
"Masih banyak yang harus dilakukan. Seharusnya tidak perlu disepakati seluruhnya Rp 27 triliun karena fiscal space tidak ada," pungkas dia.

Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani sebelumnya mengungkapkan, Kemenhan mengusulkan kekurangan dana pembelian alutsista senilai Rp 27 triliun. Anggaran itu merupakan pengadaan alutsista jangka menengah.

"Kenyataannya sampai 2014 tidak bisa dipenuhi semua, karena Kemenhan bikin term hingga tahun ini dengan kebutuhan dana alutsista sekitar lebih dari Rp 50 triliun. Nah kekurangannya Rp 27 triliun," tuturnya.

Sayangnya, kata Askolani, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR dan Kemenhan mengaku pemerintah tak bisa memenuhi permintaan tersebut karena tak ada ruang anggaran lagi di APBN tahun ini.

"Kemenhan minta didanai tapi kalau nambah sekarang tidak mungkin. Di APBN Perubahan ruang fiskal tambahan pun tidak ada. Kalau ada uangnya sih kita danai," tegas Askolani. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.