Sukses

Sugiharto, Pedagang Asongan yang Jadi Komisaris Pertamina

Mengalami masa getir di usia kecil, tak menyurutkan tekad Sugiharto mengenyam pendidikan. Ini kisah mantan Menteri BUMN dan Komut Pertamina

Liputan6.com, Jakarta Jalan hidup mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sugiharto yang kini menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina tak seluruhnya berjalan mulus. Sugiharto harus bisa menjalani kerasnya kehidupan dengan menjadi pedagang asongan. 

Ditemui dalam acara peresmian rebranding Ibnu Sutowo Library, di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (5/3/2014), Sugiharto mengisahkan lika-liku hidupnya yang penuh kegetiran. Beruntung, kebiasannya membaca buku membawa Sugiharto mengecap kesuksesannya di masa tua. 

Sugiharto bercerita, sejak kecil dirinya sudah diharuskan bekerja keras menjajakan asongan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini membuatnya kesulitan mengenyam pendidikan. "Jalan keras menuju sukses mengasong, saya sulit sekolah," katanya.

Sulitnya kehidupan tak lantas membuat mantan Menteri BUMN ini putus asa. Kesulitan mengenyam pendidikan tak menyurutkan semangatnya untuk tetap belajar dan membaca buku. Harapannya, Sugiharto kecil tak ingin ketinggalan dengan teman-teman sebayanya.

Lewat buku, menteri di era Presiden Gus Dur ini mengaku telah membantunya membangun jembatan untuk meraih jabatan strategis. Tak tanggung-tanggung, Sugiharto dipercaya menjadi Menteri BUMN dan Komisaris perusahaan energi plat merah.

"Saya sulit sekolah tapi saya menggandrungi membaca," ungkapnya.

Meski sudah meraih kesuksesan jabatan, pria bertubuh besar ini tetap setia dengan kebiasaannya membaca buku. Kaca mata yang tebal merupakan efek dari kebiasaannya itu. Tumpukan buku tak pernah ia tinggalkan.  "Mobil saya  tidak pernah kosong dari buku," tuturnya.

Saat menjabat sebagai Menteri BUMN, dirinya pun tak puas dengan status pendidikannya dengan lulusan strata dua, sehingga melanjutkan pendidikan. Jenjang pendidikan strata tiga pun diselesaikannya dalam waktu dua setengah tahun.

Dengan berlatar pendidikan strata tiga tersebut membuat dirinya tidak khawatir saat pensiun menjadi Menteri BUMN. Pasalnya, Sugiharto tetap bisa bekerja dengan menjadi dosen membagi ilmu dan pengalamannya.

"Saya jadi menteri S2, saya jadi menteri akan menghadapi para ahli, saya ambil S2 di UGM, 2,5 tahun saya selesai PSD. Begitu PSD saya nggak ketakutan, saya jadi dosen tetap di ITB," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.