Sukses

Ukraina Memanas Bikin Wall Street Melemah

Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan saham di akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan saham Jumat (Sabtu pagi) seiring kekhawatiran meningkat karena ketegangan antara Ukraina dan Rusia menjelang referendum di Crimea  pada akhir pekan ini.

Indeks saham Dow Jones melemah 43,22 poin atau 0,27% ke level 16.065,67. Selain itu, indeks saham S&P 500 turun 5,21 poin atau 0,28% ke level 1.841,13. Indeks saham Nasdaq melemah 15,02 poin atau 0,35% ke level 4.245,39.

Selama sepekan ini, indeks saham acuan utama cenderung melemah. Indeks saham Dow Jones turun 2,35%. Lalu indeks saham S&P 500 turun 1,97% dan indeks saham Nasdaq melemah 2,1%.

Pada perdagangan saham Jumat waktu setempat, volume perdagangan saham mencapai 6,7 miliar saham. Rata-rata volume perdagangan saham itu di bawah rata-rata harian 6,9 miliar saham pada Maret 2014.

Indeks saam CBOE VIX, yang mengukur kekhawatiran kecemasan investor naik 9,9% menjadi 17,82. Sentimen Ukraina kembali memanas menambah kekhawatiran pasar. Moskow telah mengirim lebih banyak tentara ke Crimea menjelang akhir pekan. Hal itu memberikan ancaman untuk menyerang bagian lain dari Ukraina.

"Ketegangan antara Ukraina dan Rusia adalah hambatan utama pada ekuitas dan aset berisiko pada pekan ini. Referendum akhir pekan ini, dan apa tanggapan dari seluruh dunia dan Rusia menciptakan banyak ketidakpastian," ujar Bucky Hellwig, Senior Vice President BB&T Wealth Management, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (15/03/2014).

Sementara itu, bursa saham AS melemah, emas dan yen cenderung menguat. Para trader berbong-bondong memburu aset safe haven.

Selain itu, iShares MSCI Emerging Markets ETF naik 0,5% menjadi US$ 38,40 setelah jatuh hampir 2% pada sesi sebelumnya. Setelah aksi jual baru-baru ini di pasar negara berkembang, beberapa pelaku pasar percaya sekarang adalah waktu untuk masuk ke emerging market. Akan tetapi analis mengingatkan untuk waspada.

"Angka-angka itu itu terlihat menarik. Tetapi sulit untuk sangat optimistis aset emerging market. Jika valuasi yang lebih rendah maka membuat emerging market tampil lebih menarik," kata Jade Fu, Investment Manager Heartwood Investment Management.

Sejumlah rilis dan prediksi kinerja keuangan berdampak terhadap sejumlah saham di Wall Street. Adapun saham-saham yang melemah antara lain saham General Mills Inc turun 2,4% menjadi US$ 49,77. Hal itu karena laba perseroan yang diprediksi di bawah ekspektasi analis.

Lalu saham Aeropostale Inc anjlok 20,1% menjadi US$ 5,63. Perseroan melaporkan kinerja keuangan kurang baik berdampak ke harga sahamnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini