Sukses

SBY Setor Pajak Rp 261,79 Juta Sepanjang 2013

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah membayar pajak penghasilan sebesar Rp 261,796 juta sepanjang tahun 2013.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah membayar pajak penghasilan sebesar Rp 261,796 juta sepanjang tahun 2013. Jumlah penghasilan SBY sepanjang 2013 adalah Rp 1,106 miliar, sementara penghasilan kena pajak Rp 1,055 miliar.

"Yang telah dipotong atau diambil langsung dari penghasilan saya Rp 215 juta 861 ribu sekian. Sehingga, yang harus saya lengkapi, sisanya Rp 45.935.285," kata Presiden SBY seperti dikutip dalam laman Sekretariat Kabinet, Jumat (21/3/2014).

Pada tahun-tahun sebelumnya, SBY biasanya langsung ke kantor Ditjen Pajak di Jakarta untuk menyerahkan laporan SPT Pajak atau memasukkannya melalui drop box. Kali ini, Presiden SBY melaporkan pajaknya via internet.

Dengan menggunakan laptop, Presiden SBY melaporkan SPT Tahunan PPh Tahun 2013 dengan terlebih dahulu melakukan registrasi menggunakan e-fin (electronic filing identification number), kemudian memeriksa bukti penerimanan elektronik yang diterimanya melalui email.

"Saya mendukung serta mengapresiasi kepada jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Direktorat Jendral Pajak yang telah mengunakan metodologi e-filing sehingga wajib pajak dapat mengunakan sistem ini dengan cepat, tepat, efisien, serta menghindari isu-isu," ujar SBY.

Dia berharap, setiap wajib pajak membayar sesuai ketentuan yang berlaku. Dengan demikian sistem perpajakan di Indonesia makin tertib, ditambah kesadaran makin tinggi, penerimaan dan pendapatan negara terus meningkat.

SBY meningatkan, negara memerlukan biaya untuk pembangunan, menjalankan roda pemerintahan, dan mensejahterakan rakyat. “Komponen pajak adalah pilar dari pendapatan negara yang juga menjadi bagian penting dari pembelanjaan negara,” tutur SBY.

Saat menyampaikan laporan SPT Tahunan PPh 2013 itu, Presiden SBY didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Keuangan Chatib Basri, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan Dirjen Pajak Fuad Rahmany. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.