Sukses

10 Konglomerat yang Pernah Hidup Melarat (1)

Kisah kehidupan orang melarat yang berhasil menjadi konglomerat ternyata bukan hanya karangan belaka.

Liputan6.com, Jakarta Kisah kehidupan orang melarat yang berhasil menjadi konglomerat ternyata bukan hanya karangan belaka yang sering diputar di layar kaca. Sebagian orang di dunia memang benar pernah mengalaminya.

Dikutip dari Business Insider, Senin (24/3/2014), mulai dari hidup di panti asuhan hingga kehilangan jari saat bekerja di pabrik, tidak mematahkan semangat sebagian orang untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Bahkan bos-bos perusahaan besar yang kini Anda lihat hidup dengan penuh kemewahan, tak semuanya berasal dari keluarga mapan.

 

Berikut 5 dari 10 konglomerat yang pernah hidup melarat:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Larry Ellison

1.  Larry Ellison

Total kekayaan: US$ 41 miliar

Lahir di Brooklyn, Ellison lahir tanpa ayah. Dia lantas dititipkan pada paman dan bibi yang membesarkannya. Saat sang paman meninggal, Ellsion keluar sekolah dan pindah ke California.

Di sana dia bekerja serabutan selama delapan tahun. Hebatnya, Ellison kemudian mampu mendirikan perusahaan pengembangan software, Oracle pada 1977 dan menjadikannya sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.

3 dari 6 halaman

Howard Schultz

 

2. Howard Schultz

Total kekayaan: US$ 2 miliar

Lahir dan besar di lingkungan kumuh dijalani Schultz tanpa banyak mengeluh. Saat itu, dia tahu, orang-orang di balik perumahan kumuhnya memiliki lebih banyak uang, dan keluarga yang lebih bahagia.

Perasaan itu yang kemudian mendorongnya untuk keluar dari kehidupan miskinnya. Dia lantas berhasil memperoleh beasiswa dan mendapat pendidikan di perguruan tinggi.

Dia lantas melamar bekerja di kedai kopi, Starbucks yang saat itu baru memiliki 60 cabang. Berkat usahanya sejak menjadi CEO pada 1987, Starbucks kini telah memiliki lebih dari 16 ribu outlet di seluruh dunia.

 

4 dari 6 halaman

Ralph Lauren


3. Ralph Lauren

Total kekayaan: US$ 7,7 miliar

Setelah lulus sekolah menengah, Lauren lantas melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Tapi dia lantas keluar dari kampus untuk bergabung dengan militer.

Setelah itu dia bekerja sebagai pelayan di Brooks Brothers di mana dia mulai merancang mimpinya merancang pakaian. Pada 1967 dia memutuskan untuk mewujudkan mimpinya dengan menjual produk buatannya sendiri. Setahun kemudian dia menemukan merek fashion, Polo.

5 dari 6 halaman

Kenny Troutt

 

4. Kenny Troutt

Total kekayaan: US$ 1,7 miliar

Troutt dibesarkan seorang ayah yang bekerja sebagai bartender. Dia akhirnya bekerja sebagai penjual asuransi untuk membiayai kuliahnya.

Sukses dengan pendidikannya, dia berhasil mencetak banyak uang dari perusahaan Excel Communications yang dibangun pada 1988. Dua tahun kemudian, Troutt menggabungkan perusahaannya dengan Teleglobe dalam sebuah kesepakatan bernilai US$ 3,5 miliar.

 

6 dari 6 halaman

Shahid Khan

5. Shahid Khan

Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Shahid Khan sebelumnya hanya bekerja sebagai pencuci piring. Pria asal Pakistan ini datang ke Amerika Serikat (AS) untuk mengecap ilmu di University of Illinois.  Namun sekarang, Khan memiliki salah satu perusahaan swasta terbesar di AS, Flex-N-Gate.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.