Sukses

Ini Alasan Mendag Kukuh Minta Bea Masuk Kakao Turun

Penurunan bea masuk dinilai efektif membuat kekurangan pasokan kakao di dalam negeri terpenuhi sehingga industri kakao lokal kompetitif.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi kukuh untuk mengusulkan permintaan penurunan bea masuk kakao impor yang saat ini sebesar 5%.

Penurunan bea masuk dinilai efektif membuat kekurangan pasokan kakao di dalam negeri terpenuhi sehingga industri pengolahan kakao lokal kian kompetitif.

Dia mengaku segera mengajukan surat permintaan tersebut kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Segera. Ini sudah putusan, tapi kita mau bicara dengan Kementan supaya jelas. Tapi filosofinya hilirisasi," jelas dia di Jakarta, Rabu (30/4/2014).

Lutfi menuturkan, berdasarkan data Kemendag, produksi kakao nasional maksimal 500.000 ton, sedangkan kebutuhan industri mencapai 1,2 juta ton per tahun.

Dengan penurunan bea keluar, stok industri pengolahan kakao akan bertambah sehingga bisa lebih bersaing dengan industri sejenis di luar negeri.

"Paling mudah adalah menurunkan bijih kako 5% supay sama dengan Malaysia dan Singapura pesaing kita. BM itu yang paling mudah," jelas dia.

Namun dia membantah Lutfi kekurangan pasokan kakao lokal yang dialami industri sebagai akibat dari tingginya ekspor.

Kakao Indonesia dinilai memiliki ciri khas, sehingga ada kekurangan untuk varian kakao milky seperti dari Ghana dan Nigeria.

Dia punmengaku pada bulan ini akan menjadi pembicara pada pertemuan kakao internasional untuk membicarakan bahwa industri nasional kian kompetitif pada biji kakao.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini