Sukses

Ini Alasan OJK Ajak Lembaga Keuangan di Program SiMolek

Saat ini ada empat bank membantu dalam program SiMolek yaitu BCA, Mandiri, BRI dan Danamon.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai regulator yang melakukan pengawasan terhadap industri keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) banyak mengalami kendala. Salah satunya yaitu ketersediaan sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat soal jasa keuangan dan perbankan.

Direktur Literasi dan Edukasi OJK Agus Sugiarto mengatakan, maka salah satu prinsip edukasi yang diterapkan oleh OJK saat ini yaitu melalui kerjasama dengan industri perbankan dan jasa keuangan, seperti pada program mobil edukasi Si Mobil Literasi Keuangan (SiMolek).

"Karena kalau OJK sendiri yang berjalan tidak menarik, seakan-akan kami dari pihak pemerintah langsung ke publik seperti mendikte, jadi perlu industri yang lebih berpengalaman untuk turun langsung ke lapangan," ujarnya di Bekasi, Jawa Barat, Senin (5/5/2014).

Menurut Agus, meskipun pihak OJK tidak secara penuh turun ke masyarakat, namun melalui kerjasama dengan industri perbankan diyakini lebih efektif dalam memberikan pendidikan masyarakat dibandingkan hanya menggunakan sarana seperti iklan di media cetak atau elektronik yang hanya satu arah saja.

"OJK tidak tahu permasalahan dilapangan bagaimana, tapi dengan begini bisa tahu permasalahan dan keluhan masyarakat. Jadi kami menyedia fasilitas dan infrastruktur, sedangkan industri perbankna menyediakan SDM, knowledge dan biaya operasional yang dipakai di lapangan," lanjutnya.

Untuk kerjasama dengan ini, Agus menegaskan bahwa hal tersebut tidak bersifat memaksa. Semua industri keuangan akan diajak OJK melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.  Setelah ada 4 bank yang membantu dalam program SiMolek, seperti BCA, Mandiri, BRI dan Danamon, berikutnya akan ada BNI, Bank Mega, Bank NISP dan bank-bank lain menyusul.

"Jadi seperti pada SiMolek, mobilnya ditawarkan kepada semua, perbankan, lembaga multi finance, bank daerah, pegadaian. Ini akan berjalan selama satu tahun kemudian kita evaluasi efektifitasnya," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.