Sukses

Omzet Turun, Coca-Cola Amatil Kaji Investasinya di RI

CCA mengalami penurunan pendapatan hingga 15% selama kuartal-I 2014 karena tingginya biaya produksi di Indonesia

Liputan6.com, New York- Salah satu perusahaan pembotolan minuman non-alkohol siap saji terbesar di wilayah Asia Pasifik, Coca-Cola Amatil (CCA) kini tengah mengkaji kembali prospek bisnis dan investasinya di Indonesia. Pasalnya, CCA mengalami penurunan pendapatan hingga 15% selama kuartal-I 2014 karena tingginya biaya produksi di Indonesia dan lemahnya sejumlah operasi di Australia.

Seperti dikutip dari NT News, Selasa (13/5/2014), Direktur Pelaksana CCA Alison Watkins mengatakan, perusahaannya tetap berkomitmen untuk berbisnis dengan Indonesia. Meski demikian, CCA tetap perlu meninjau dan mengkaji kembali rencana-rencana investasinya di Indonesia.

"Dalam menanggapi sejumlah tantangan yang terjadi saat ini, kami tengah mengkali kembali rencana investasi dan pertumbuhan pendapatan jangka panjang di Indonesia bersama rekan kami, The Coca-Cola Company," tuturnya.

Watkins yang baru saja menjabat posisi tersebut selama 10 minggu mengatakan, kajian strategis perlu dilakukan guna mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan mencetak return yang menggiurkan bagi para pemegang saham.

Sejauh ini, CCA masih bersikap sangat positif dalam menjajal peluang jangka panjang di Indonesia meskipun pasarnya dikenal cukup berisiko.

"Kami masih berkomitmen untuk berinvestasi demi pengembangan perusahaan di Indonesia, tapi kami harus melakukan peninjauan dan pengkajian ini guna memberikan return yang solid dan berkelanjutan," terang Watkins.

Meski demikian, dia yakin masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan, produktivitas, dan memangkas biaya produksi di berbagai bagian bisnisnya.

"Fokus utama kami adalah Australia sebagai kontributor pendapatan terbesar bagi perusahaan," ujarnya.

Watkins menjelaskan, salah satu perusahaan pembotalan Coca-Cola terbesar di dunia itu memerlukan produk-produk portofolio yang lebih kuat di luar produksi minuman berkarbonasi. Selain itu, perusahaan juga dirasa perlu memusatkan perhatian pada kategori bisnis lain seperti olahraga dan minuman berenergi.

Menurut Watkins, menjelajahi pasar-pasar negara berkembang selalu menjadi peluang yang secara aktif didorongnya. Sejauh ini, CCA masih aktif untuk mengembangkan berbagai operasinya di Australia dan mengubahnya menjadi tempat kerja yang fleksibel. Sebagai perusahaan minuman ringan terkemuka di Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.