Sukses

Port of Rotterdam, Pelabuhan Raksasa Berusia 731 Tahun

Port of Rotterdam, pelabuhan terbesar Eropa menjadi salah satu yang tertua di dunia.

Liputan6.com, Rotterdam - Tak hanya menjadi salah satu pelabuhan terbesar di dunia, Port of Rotterdam juga ternyata memiliki usia yang sudah sangat tua. Bayangkan saja, pelabuhan terbesar Eropa yang berbasis di Belanda ini telah berusia 731 tahun, membuatnya menjadi salah satu yang tertua di dunia.

Port of Rotterdam pernah menjadi pelabuhan tersibuk di dunia selama 24 tahun sejak 1962 hingga 1986. Namun seiring perkembangan zaman, gelar tersebut telah berpindah ke kawasan Asia seperti Singapura dan Shanghai.

Dari segi ekonomi, Port of Rotterdam dianggap sebagai pusat distribusi penting di Eropa dan dikelilingi negara-negara berpopulasi tinggi seperti Jerman, Paris, dan London.

Meski sudah sangat tua, pelabuhan tersebut tercatat mampu mempertahankan kinerjanya hingga saat ini. Terbukti, pelabuhan tersebut masih mampu menampung 450 juta kargo per tahum dan melayani lebih dari 350 juta pelanggan di Eropa.

Berikut ulasan mengenai salah satu pelabuhan tertua sepanjang sejarah ini seperti dikutip dari Ship Technology dan situs resmi Port of Rotterdam, Rabu (14/5/2014):

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Port of Rotterdam Lahir 1283

Port of Rotterdam Lahir 1283

Pelabuhan Rotterdam mulai muncul sejak 1283 saat sebuah desa nelayan kecil dibangun di mulut sungai Rotte. Setelah beroperasi hampir 100 tahun, dermaga tersebut berubah menjadi pelabuhan besar.

Sejak dibentuk menjadi pelabuhan besar, pengembangannya mengundang banyak pengusaha dan masyarakat biasa untuk menggunakan fasilitasnya. Pembangunan pelabuhan itu juga memudahkan akses dari beberapa kota besar serta memfasilitasi pengiriman barang antara Inggris dan Jerman.

Port of Rotterdam lantas berevolusi menjadi pelabuhan kedua terpenting di Belanda setelah memperluas jangkauannya ke Meuse. Penemuan rute laut ke Samudera Hindia pada abad ke-17 berhasil menjadi periode yang luar biasa di sektor perdagangan dan pengiriman barang.

 

3 dari 4 halaman

Pelabuhan Bersejarah yang Sempat Hancur Diserang Jerman

Pelabuhan Bersejarah yang Sempat Hancur Diserang Jerman

Penjajahan Prancis atas pelabuhan tersebut sejak 1795 hingga 1815 secara drastis mengurangi volume perdagangan Belanda. Namun transaksi penjualan di sana kembali meningkat setelah ambruknya kepemimpinan Napoleon.

Tak berhenti sampai di situ, pada 1940, hampir sepertiga fasilitas pelabuhan hancur berantakan diserang tentara Jerman. Namun usai Perang Dunia II, pemerintah kembali membangun operasinya di Port of Rotterdam.

Bagian-bagian bangunan yang masih terlihat tradisional lantas didirikan kembali dengan gaya yang lebih modern. Bahkan pelabuhan di ujung negeri Belanda itu terlihat sangat cantik di malam hari.

 

4 dari 4 halaman

Berfungsi sebagai Pusat Industri dan Logistik Eropa

Berfungsi sebagai Pusat Industri dan Logistik Eropa

Rotterdam merupakan salah satu dari pelabuhan utama dan merupakan pusat perindustrian serta logistik terbesar di Eropa. Setiap tahunnya, sebanyak 450 juta ton dibongkar dan dimuat di Rotterdam.

Pelabuhan tersebut juga menjadi jalan masuk bagi 250 juta pelanggan pasar Eropa. Maklum saja, posisi pelabuhan tersebut memang sangat mudah diakses dari laut, terhubung dengan berbagai tempat dan mampu menghubungkan sejumlah perusahaan dan lembaga global.

Selain itu, Rotterdam juga berfungsi untuk mengelola lalu lintas distribusi laut dan mengembangkan infrastruktur umum, wilayah pelabuhan dan tempat-tempat baru di sana. Tujuan utama perusahaan pengelolanya, Port of Rotterdam Authority (PoRA), adalah untuk menguatkan daya saingnya dalam hal ukuran dan kualitas pelabuhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini