Sukses

Danamon Prediksi Rupiah Tembus Rp 12 Ribu di Juni Ini

Pembayaran dividen membuat permintaan akan dolar terus meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah sejak awal Mei lalu. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Ekonom memperkirakan nilai tukar rupiah bakal tembus Rp 12.000 per dolar AS dalam waktu dekat ini.

Ekonom PT Bank Danamon Indonesia, Dian Ayu Yustina menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah saat ini sebenarnya tidak perlu dirisaukan karena memang terjadi setiap tahunnya. "Ini musiman, kami memang sudah memperkirakan rupiah bakal tertekan," jelasnya kepada Liputan6.com, Rabu (4/6/2014).

Menurutnya, pada Mei dan Juni memang saatnya pertumbuhan ekonomi berada di level yang diharapkan sehingga impor barang-barang modal pun menjadi tinggi. Untuk melakukan impor, permintaan dolar akan tinggi sehingga mengakibatkan pelemahan pada rupiah.

Selain itu, saat ini juga mendekati masa puasa sehingga permintaan akan barang-barang konsumsi tinggi. "Sebagian besar barang konsumsi tersebut impor sehingga menekan rupiah juga," tuturnya.

Faktor lain yang membuat rupiah terus tertekan adalah pada bulan Juni ini banyak perusahaan terbuka yang membagi dividen. Pembayaran dividen ini juga membuat permintaan akan dolar meningkat.

Faktor terbesar yang mempengaruhi pelemahan rupiah adalah memburuknya neraca perdagangan Indonesia. Neraca perdagangan Indonesia pada April 2014, sesuai dengan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), mengalami defisit sebesar US$ 1,96 miliar, setelah pada bulan sebelumnya mencatat surplus sebesar US$ 0,67 miliar.

Dian memperkirakan, nilai tukar rupiah dalam waktu dekat ini bisa menembus level Rp 12.000 per dolar AS. "Namun level tersebut tidak akan bertahan lama, mungkin satu dua hari saja," jelasnya.

Tembusnya rupiah level Rp 12.000 per dolar AS ini bukan karena Bank Indonesia (BI) tidak melakukan intervensi. Menurut Dian, BI selama ini telah melakukan intervensi. Namun intervensi tersebut lebih ke tujuan agar volatilitasnya tidak terlalu tinggi. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini