Sukses

Bagi Indonesia, Turki Penting untuk Kembangkan Pasar CPO

Produk Crude Palm Oil dapat menggantikan bunga matahari.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Turki memiliki hubungan yang baik dalam segala hal termasuk dalam sektor perdagangan. Turki sendiri memiliki peranan penting bagi Indonesia dalam merambah pasar di kawasan Asia Barat.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, bagi Indonesia, Turki diperlukan untuk menjadi pintu gerbang pengembangan pasar ke Eropa dan Asia Barat untuk produk Crude Palm Oil (CPO) sebagai pengganti repeseed atau bunga matahari, biodiesel, produk kayu dan produk karet.

"CPO bisa tujuh kali lipat lebih murah dibandingkan jenis-jenis komoditas lain sehingga dapat menjadi tren baru bagi perkembangan pasar di Turki," ujarnya dalam keterangan tertulis di sela-sela pertemuan antar Menteri Perdagangan kelompok negara G20 di Sydney, Australia, Minggu (20/7/2014).

Dalam pertemuannya dengan Menteri Ekonomi Turki, Nilhat Zaybekci, Lutfi menyatakan bahwa kedua negara akan berupaya mengembangkan suatu jalinan tersendiri yang dapat mengamankan kepentingan bersama di tengah maraknya persaingan pengaturan regional seperti Transatlantic Trade and investment Partnership (TTIP) Amerika Utara-Eropa dan Trans-Pacific Partnership (TPP).

Lebih lanjut, kedua negara menyadari kesamaan karakter dan komplementaritas untuk terus membangun kemitraan serta memaksimalkan daya saing dan peluang dagang atau bisnis bilateral yang saling menguntungkan.

Untuk itu, akan dibicarakan Comprehensive Trade and Economic Partnership (CTEP) melalui tiga pilar yaitu Free Trade Arrangement, Capacity Building dan Trade and Investment Facilitation.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi mengungkapkan bahwa sebagai tindak lanjut kesepakatan pada pertemuan bilateral di Sydney tersebut, Lutfi dan Zaybekci merencanakan pertemuan berikutnya di Indonesia awal September tahun ini.

"Kedua pihak akan membawa serta kalangan usaha di bidang produk unggulan masing-masing," tandas Bachrul. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini