Asuransi Jiwasraya Mampu Lunasi Utang Rp 7,6 triliun

Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mampu melunasi utang yang terus membebani perusahaan sejak tahun 1998. Jumlah utang yang tercatat dalam pembukuan Jiwasraya sejak jaman orde baru tersebut mencapai Rp 7,6 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengatakan, usaha yang dilakukan oleh Jiwasraya tersebut harus diapresiasi. Pasalnya, sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis asuransi, Jiwasraya mampu berjuang sendiri. Berbeda dengan industri perbankan yang mendapat jaminan dari pemerintah.

"Utang ini timbul saat krisis ekonomi 1998 di mana ketika itu bank mendapatkan dana talangan (bailout), sedangkan asuransi tidak mendapat dana talangan sehingga utang tetap menjadi tanggung jawab Jiwasraya," kata Dahlan di Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Menurut dia, penyelesaian utang ini dilakukan tanpa suntikan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) atau obligasi tanpa bunga (zerro coupon bonds). Sayang, Dahlan menolak mengungkapkan skema penyelesaiannya.

"Yang penting, kami berterima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dirjen Pajak yang telah menyetujui konsep penyehatan Jiwasaraya. Sekarang, Jiwasraya sudah sehat dan masyarakat Indonesia perlu tahu," ujarnya.

Dahlan menambahkan harusnya, utang Rp 7,6 triliun diagendakan akan selesai dibayarkan selama 25 tahun, namun hanya dalam waktu sekitar 10 tahun hal itu bisa dituntaskan.

Keberhasilan ini, kata Dahlan, perlu diadakan acara syukuran agar menjadi tanda bahwa Jiwasraya sudah menjadi perusahaan asuransi sehat.

Asuransi Jiwasraya menargetkan perolehan pendapatan premi sebesar Rp 5,9 triliun pada tahun ini. Nilai tersebut jauh di bawah target yang telah ditetapkan sebesar Rp 6,8 triliun. Perlambatan ini dipicu oleh sektor ritel dan korporasi.  (Yas/Gdn)