Sukses

BI Rate Turun Tergantung Pemerintahan Baru

Ekonom menilai, tren global suku bunga acuan masih akan naik sehingga kemungkinan BI Rate belum turun dalam waktu dekat.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gunernur (RDG) triwulan II pada 14 Agustus 2014 kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen.

Para pengamat ekonomi memperkirakan BI rate belum berpeluang turun pada 2014 meskipun kondisi ekonomi global tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun 2013.

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, Destri Damayanti mengaku peluang penurunan suku bunga itu sangat tergantung kebijakan pemerintah baru nantinya.

"Saya rasa belum (turun) karena tren global kan rate masih akan naik, saya rasa probabilitas turun kalau pemerintah baru sudah mengeluarkan kebijakan energi yang solid," kata Destri saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis Minggu, (17/8/2014).

Destri menambahkan, kebijakan energi yang solid tersebut di antaranya adalah pengendalian subsidi teritama subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan mempercepat konservasi energi.

Hal serupa juga diungkapkan ekonom asal Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetyantono. Tony menganggap sektor energi adalah sektor vital bagi Indonesia yang harus terus medapat perhatian utama bagi pemerintahan baru.

"Kelemahan terbesar kita pada subsidi energi, BBM dan llistrik, yang jumlahnya tidak masuk akal Rp 350 triliun," kata Tony.

Dengan tingginya subsidi tersebut dijelaskan Toni sangat mempengaruhi kinerja pemerintah terutama dalam membangun infrastruktur Indonesia uantuk menjadi lebih baik.

"Di tengah berbagai masalah tersebut, BI rate paling aman ditahan dulu, tidak diturunkan," pungkas Tony. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.