Sukses

Tak Mau Kalah dengan Tarif Parkir Alasan Biaya Transaksi ATM Naik

Perbankan terpaksa menaikkan tarif administrasi pada ATM Bersama dan Prima karena selama 5-6 tahun tetap bertahan di angka Rp 5.000.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi para pengguna Anjungan Tunai Mandiri (ATM) mesti merogoh kocek lebih dalam. Sebab, bank kini melakukan penyesuaian biaya administrasi untuk jaringan ATM Bersama dan ATM Prima sebesar Rp 2.500 per 1 Oktober. Perbankan beralasan, sejak beberapa tahun terakhir ongkos transaksi ATM tak pernah mengalami penyesuaian.

Head Electronic Banking Group, PT Bank Mandiri Tbk, Rachmat Broto Triaji mengungkapkan, perbankan terpaksa menaikkan tarif administrasi pada ATM Bersama dan Prima karena selama 5-6 tahun tetap bertahan di angka Rp 5.000 per transaksi.

"Sudah 5-6 tahun biaya ATM Bersama dan Prima nggak naik. Inflasi naik, tarif parkir naik, dulu Rp 500 sekarang Rp 2.000. Masa kita nggak boleh naik," keluh dia kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/9/2014).

Kenaikan tersebut, kata Rachmat akan diiringi dengan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat bahwa perbankan membutuhkan investasi cukup besar dalam pengelolaan ATM, baik dari segi penambahan, operasional hingga perawatan mesin-mesin ATM di seluruh Indonesia.

"Kita edukasi jika pengelolaan ATM dan uang tunai itu mahal. Namanya ATM itu kan harus diisi, ada biaya logistiknya. Biaya bensin saja tiap tahun naik, jadi wajar kan kalau biaya logistiknya naik," tegas Rachmat.

Dengan penyesuaian tersebut, dia berjanji, Bank Mandiri akan mengimbanginya dengan peningkatan pelayanan ATM. "Orang kalau mau buka rekening paling cuma sekali datang ke kantor bank. Tapi transaksi dan lainnya datang ke ATM, makanya layanan ATM sudah sampai 24 jam dan ini bukan upaya untuk meningkatkan pendapatan dari bisnis fee based income," tandas Rachmat. (Fik/Nrm)

 

 *Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini