Sukses

Pemerintah Diminta Turuti Desakan BI soal Harga BBM Naik

Jika jadi mengambil kebijakan kenaikan harga BBM, pemerintah harus memberikan insentif.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia  (BI) meminta pemerintah segera menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi paling lambat pada Februari 2015.

Melihat usulan BI tersebut, Direktur Institude for Development of Economic and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati‎ menilai pemerintah harus segera memenuhi permintaan tersebut.
 
‎"Jadi kalau sebelum februari pemerintah tidak melakukan apa-apa dan belum siap antisipasinya, dampak inflasinya besar sekali," kata Enny saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis, Sabtu (13/9/2014).
 
Adapun beberapa hal yang harus disiapkan pemerintah sebelum menaikkan harga BBM adalah memberikan insentif kepada masyarakat dan hal itu lebih baik diberikan sebelum harga BBM naik.
 
Enny menambahkan, hal yang menurutnya keliru terjadi di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membagikan insentif ke masyarakat pasca kenaikan harga BBM.
 
"Jika tidak lakukan apa-apa, itu jauh lebih berbahaya daripada sekedar dampaknya terhadap defisit APBN, jadi memang ini berpacu dengan waktu, semakin cepat, semakin baik karena memang memberikan kepastian kepada sustainable fiskal atau kesehatan fiskal," papar dia.
 
‎Tidak hanya memberikan insentif, untuk mengawal suksesnya pengurangan penggunaan BBM subsidi, dikatakan Enny pemerintah juga harus mempercepat pembangunan infrastruktur terutama dalam mendukung konversi ke gas. (Yas/Nrm)
 
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.