Sukses

Kuota BBM Subsidi 46 Juta Kl buat Mendidik Rakyat

Pemerintah perlu membatasi jatah BBM subsidi agar tak melonjak tinggi setiap tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR menyepakati beberapa asumsi makro terkait produksi atau lifting minyak dan gas (migas) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Kesepakatan itu juga mencakup volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada tahun depan. 
 
Wakil Ketua Banggar, Tamsil Linrung bersama para anggota parlemen lain telah menyetujui besaran harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) sebesar US$ 105 per barel. 
 
"Lifting minyak bumi sebesar 900 ribu barel per hari serta lifting gas bumi 1.248.000 barel setara minyak per hari," ungkap dia dalam Rapat Kerja Panja di Gedung Banggar, Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2014).
 
Sebelum disepakati, Tamsil dan beberapa anggota lain meminta kepada SKK Migas untuk menggenjot produksi gas bumi di angka 1.255.000 barel setara minyak per hari. Jumlah ini sama dengan realisasi lifting gas per Juli 2014. 
 
Namun Wakil Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko mengaku, kesulitan mengejar target produksi gas bumi di angka tersebut lantaran bakal terjadi penurunan lifting gas sampai akhir tahun ini. 
 
"Posisi lifting gas bumi per September 2014 diperkirakan turun 1.232.000 barel setara minyak. Itu alamiah dan kalau tidak dilakukan usaha apapun akan semakin menyusut dengan perkiraan 1.190.000 barel setara minyak per hari di akhir Desember 2014 atau Januari 2015. Jadi rata-rata turun 10-20 persen," jelas dia. 
 
Sementara itu, terkait kuota BBM subsidi pada tahun depan telah ditetapkan sebanyak 46 juta kiloliter. Diakui anggota Banggar DPR, Ferrari Romawi angka itu termasuk moderat. Namun pemerintah perlu membatasi jatah BBM subsidi agar tak melonjak tinggi setiap tahun. 
 
"Kita harus memaksa di angka itu, supaya ada penghematan. Tidak mendidik kalau terus menerus meningkatkan kuota BBM subsidi. Sehingga perlu ada upaya keras dari pemerintah mengendalikan konsumsi dan menambah jumlah BBM non subsidi karena porsi sekarang masih kecil," harap Ferrari. (Fik/Nrm)
 
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini