Sukses

Menkeu Ingin Punya Buku Neraca Aset Nasional

Indonesia membukukan banyak aset negara, mulai dari pesawat tempur, Istana Bogor, kapal perang dan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menggelar Refleksi dan Apresiasi Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) 2013. Puluhan Kementerian atau Lembaga menerima penghargaan atas kinerjanya dalam pemanfaatan BMN sesuai fungsi secara maksimal.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengungkapkan, Indonesia membukukan banyak aset negara, mulai dari pesawat tempur, Istana Bogor, kapal perang dan lainnya. Aset-aset atau BMN ini mempunyai nilai yang sungguh luar biasa bagi bangsa ini.

"DJKN dibentuk mulai 2006, saat itu berkantor masih di Senen Jakarta Pusat. Selama 8 tahun progres perbaikan pengelolaan BMN sangat baik karena negara ini punya aset bervariasi," ucap dia di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Saking banyaknya aset Indonesia, Chatib menyatakan, DJKN perlu menginventarisasi dan membuat sebuah buku neraca nasional yang merangkum seluruh BMN.

Inventarisasi maupun identifikasi aset negara, katanya, bukan pekerjaan mudah karena perlu tertib hukum, tertib administrasi dan tertib fisik.

"Mungkin DJKN setengah putus asa karena setelah reformasi banyak aset yang kita punya tapi tidak tahu apakah barang itu milik kita. Karena kadang fisik ada tapi dokumen tidak ada serta sebaliknya," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Hadiyanto mengatakan, acara apresiasi kinerja pengelolaan BMN melibatkan 86 Kementerian atau Lembaga. Dibagi dalam tiga kelompok, yaitu Kelompok I sebanyak 32 Kementerian atau Lembaga dengan jumlah satuan kerja 1-10, Kelompok II 32 Kementerian atau Lembaga sebanyak 11-101 satuan kerja dan Kelompok III diikuti 26 Kementerian atau Lembaga dengan basis satuan kerja lebih dari 101.

"Kriteria penilaiannya seperti utilisasi BMN, kepatuhan pelaporan BMN, pelaksanaan sertifikasi, continous improvement awards, peer collaboration awards, Banda Tadya Abiwada yang diberikan ke Kementerian atau Lembaga dengan pencapaian penghargaan pengelolaan BMN sebanyak tiga kali berturut-turut," jelasnya.

Para pemenang penghargaan ada 34 Kementerian atau Lembaga yang berprestasi dalam kinerja pengelolaan BMN, diantaranya, Badan Penanggulangan Lumpur Lapindo, Kementerian Lingkungan Hidup, Badan Narkotika Nasional, Komisi Pemberantasan Korupsi, BPKP, Badan Pusat Statistik, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Arsip Nasional RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta lainnya.

Sedangkan penerima Banda Tadya Abiwada Utama adalah BPS, Banda Tadya Abiwada Madya Kementerian Keuangan dan Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika sebagai penerima Banda Tadya Abiwada Pratama. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini