Sukses

Nelayan Budidaya Kantongi Duit Lebih Banyak dari Petani

Meski sering disebut nelayan RI masih banyak berada di garis kemiskinan, namun pendapatan dari hasil budidaya ikan lebih tinggi dari petani.

Liputan6.com, Jakarta - Meski sering disebut nelayan Indonesia masih banyak berada pada garis kemiskinan, namun pendapatan rumah tangga dari hasil budidaya ikan diklaim lebih baik dibandingkan pendapatan rumah tangga dari sektor pertanian dan peternakan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto mengatakan, pendapatan rumah tangga usaha perikanan budidaya menempati peringkat tiga besar pendapatan rumah tangga usaha pertanian secara umum.

Dari usaha ikan hias diperoleh pendapatan rata-rata Rp 50 juta per tahun, pembudidaya perairan umum sebesar Rp 34 juta per tahun dan pembudidaya air payau sebesar Rp 29 juta per tahun.

"Ini cukup tinggi dibandingkan dengan pendapatan dari usaha pertanian yang sebesar Rp 10 juta per tahun dan peternakan sebesar Rp 15 juta per tahun," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Selain itu, ikan hasil budidaya merupakan sumber protein yang relatif murah di banding sumber protein lainnya dimana harga per gram protein ikan budidaya adalah Rp 120 atau Rp 200 lebih murah dibandingkan telur dan ayam broiler.

Untuk sektor budidaya ikan, Indonesia juga saat ini menempati peringkat empat sebagai produsen perikanan budidaya secara global, di mana Indonesia menjadi produsen rumput laut terbesar di dunia.

"Industri udang Indonesia saat ini kembali menjadi primadona karena produk udang hasil budidaya dari Indonesia merupakan produk yang bebas penyakit Early Mortality Syndrome (EMS) sehingga sangat diminati oleh pasar global," katanya.

Disamping itu menurut Slamet, komoditas ikan dari perairan tawar juga sangat dibutuhkan oleh konsumen dalam negeri untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi, seperti lele, nila, gurame dan mas.

Peningkatan produksi masing-masing komoditas per tahun juga cukup menggembirakan, di mana secara total dalam lima tahun terakhir produksi perikanan budidaya telah meningkat cukup pesat dari 6,28 juta ton pada 2010 menjadi 13,7 juta ton pada 2013.

"Ini lebih dari dua kali lipat. Dengan sumberdaya alam yang dimiliki, peluang untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya masih sangat terbuka lebar," tandas dia.(Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini