JK: RI Bisa Daulat Pangan Jika Subsidi BBM Berkurang

Inilah 9 Program Nyata Jokowi-JK — Cawapres Jusuf Kalla saat jumpa pers di Holiday Inn, Bandung, Kamis (3/7/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay).

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia masih belum bisa berdaulat dalam pangan karena masih menggantungkan pasokan dari impor. Salah satu penyebabnya karena negara ini tak ada dana untuk menunjang proses kedaulatan pangan tersebut.

Sebab itu menurut Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla atau yang dikenal JK, dana tersebut bisa dicari dengan mengurangi subsidi BBM.

"Salah satunya butuh dana besar untuk rehabilitasi pertanian. Itu gunanya pengalihan subsidi," terang JK di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Dua hal yang patut dilakukan adalah teknologi produksi pangan dan investasi. Kekurangan dana dalam berinvestasi di bidang pangan bisa mengambil sebagian dari subsidi BBM.

"Langkahnya teknologi dan investasi. Di sini letak nggak bisa karena dana kurang dan kemauan kurang. Dana kurang karena banyak dipakai subsidi BBM. Saya yakin petani nggak pakai subsidi BBM," ujar JK.

Ketua PMI itu menjelaskan hampir sebagian besar petani malah tidak menikmati subsidi BBM, sehingga tak ada salahnya subsidi itu dikurangi. Ia mengakui akan ada sedikit efek terasa bagi petani atau kaum papa. Namun dengan beberapa penyesuaian, bisa tidak terasa efeknya.

"Memang ada efek, kurangi naik motor dikit dan merokok. Kita naikkan (Harga BBM) paling kurangi 1-2 rokok dan yang pakai hp kurangi 5 SMS," tandas JK. (Silvanus/Nrm)

Jusuf Kalla
Tokoh
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.
Lihat Selengkapnya
Jusuf Kalla
BBM
Produk
BBM atau Bahan Bakar Minyak adalah materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
Lihat Selengkapnya
BBM
Pangan