Sukses

Penghapusan Pilkada Langsung Bikin IHSG Terpuruk

Keputusan sidang paripurna DPR yang menghapus pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung disambut negatif oleh para pelaku pasar

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan sidang paripurna DPR yang menghapus pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung disambut negatif oleh para pelaku pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 68,816 poin (-1,32 persen) menjadi 5.132,563 pada Jumat (26/9/2014). Melemahnya IHSG membuat saham-saham bluechips ikut terkoreksi lebih dalam hingga 1,57 persen.

Menurut analis dari Oso Securities, Andri Goklas, pelemahan IHSG pada hari ini disebabkan dari faktor eksternal dan internal. Pelemahan eksternal dipicu oleh konflik Ukraina dan sejumlah data ekonomi yang negatif seperti meningkatnya klaim pengangguran Amerika Serikat (AS).  

Dari dalam negeri, penetapan Rancangan Undang-undang (UU) Pilkada yang memuat ketentuan pelaksanaan Pilkada melalui DPRD direspons negatif oleh pasar.

"Kalau dipilih DPRD, maka demokrasi di Indonesia tidak ada," kata Andri saat berbincang dengan Liputan6.com.
 
Keputusan yang diambil DPR tersebut juga berimbas pada pelemahan rupiah yang kembali terjungkal ke level 12 ribu per dolar AS.

"Ini juga menunjukkan pemerintahan yang baru untuk menetapkan kebijakan yang baru jadi lebih sulit," terang dia.

Perdagangan saham kali ini mencatat transaksi sebanyak 225.074 kali dengan saham berpindah tangan mencapai 5,229 miliar. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 6,569 triliun.

Bursa saham Indonesia dipenuhi saham-saham yang terkoreksi sebanyak 240 emiten sementara 64 lainnya bergerak stagnan. Hanya 66 emiten bergerak menguat.

Koreksi indeks tak terlepas dari aksi jual saham yang dilakukan investor asing dan domestik dengan nilai masing-masing mencapai Rp 3,3 triliun.

Selain emiten konsumer, seluruh sektor saham masuk ke zona merah. Pelemahan terbesar dialami saham kontruksi yang turun 2,68 persen. Diikuti emiten industri dasar 2,67 persen, keuangan 2,44 persen dan pertambangan 2,39 persen. Sementara sektor konsumer menguat sendirian dengan naik 0,73 persen.

Saham-saham yang mengalami penurunan terbesar (top losser) dialami emiten PT Indo Tambang Megahraya Tbk (ITMG), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sedangkan top gainers yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini