Sukses

Anak Usaha Telkom Kuasai Perusahaan Call Centre di Australia

Anak Usaha Telkom mengakusisi perusahaan contact centre Australia senilai AUD$ 11 juta pada 25 September 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)/Telkom yaitu Telekomunikasi Indonesia International Australia Pty Ltd telah akuisisi perusahaan contact centre Australia Business Process Outsourcing (BPO) provider.

Perseroan mengambil kepemilikan saham secara mayoritas senilai AUD$ 11 juta pada 25 September 2014. Langkah akuisisi yang dilakukan anak usaha Telkom ini untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Sebelumnya perseroan telah melakukan ekspansi ke Singapura, Hong Kong, Macau, Timor Leste, Myanmar, Malaysia, Taiwan, Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS).

"Setelah melakukan review begitu banyak target investasi di Australia, kami terkesan dengan kualitas manajemen, sumber daya manusia (SDM), dan sistem contact centres Australia (CCA). Kami intensif bekerja dengan tim CCA untuk meningkatkan pertumbuhan kemampuan perusahaan di pasar Australia dan Selandia Baru, dan operasi BPO  di Indonesia," ujar CEO Telkom Australia Siam Nugraha, seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (28/9/2014).

CCA dibentuk oleh Ben Crabbe, Sue Crabbe, dan Peter Thomson. Contact Centres Australia, salah satu operator BPO terkemuka dengan jumlah pekerja sekitar 600 staf.

CCA didirikan pada 2002, dan menyediakan solusi BPO untuk klien institusi seperti Colgate, Rio Tinto, Pfizer Australia, dan Yellow Brick Road.

"Di atas 12 tahun kami membangun untuk membuat BPO berkualitas terbaik di Australia. Dengan sumber daya manusia terbaik, yang menyukai telepon, dan mendukung sistem dan backup. Kami pikir telah menciptakan sesuatu menjadi special, seperti dengan Telkom Indonesia. Kami senang dengan kerja sama baru ini, dan kesempatan untuk meningkatkan bisnis lebih jauh," kata CEO Ben Crabbe.

Direktur CCA Peter Thomson menambahkan, meski ada aksi korporasi ini tetapi bagi klien dan staf maka bisnis akan berjalan seperti biasa. "Kami akan terus meningkatkan sistem bisnis dan investasi di teknologi untuk teruis menjaga posisi kami," kata Peter. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini