Sukses

Penduduk Negara Ini Lebih Ikhlas Sumbang Darah Daripada Uang

Sebuah penelitian menemukan banyak orang lebih senang berbicara teori tentang berbagi dibandingkan mempraktikannya langsung.

Liputan6.com, New York - Saling berbagi dan memberi kepada yang membutuhkan merupakan kegiatan mulia yang sering dilakukan banyak orang di berbagai belahan dunia. Bahkan sebuah riset menemukan beramal merupakan salah satu kegiatan favorit para miliarder terkaya di dunia.

Uniknya, dibandingkan uang, para penduduk Amerika Serikat (AS) ternyata lebih bersedia dan ikhlas mendonorkan darahnya pada orang lain.

Mengutip laman Business Insider, Sabtu (4/10/2014), dua peneliti dari University of Notre Dame Christian Smith dan Hilary Davidson menggelar studi seputar kebaikan hati manusia. Pasalnya, jika kebiasaan berbagi dapat membuat seseorang merasa lebih baik mengapa banyak orang begitu enggan berbuat baik.

Kedua peneliti tersebut lantas melakukan survei pada 2.000 penduduk AS. Hasilnya, penelitian tersebut menemukan bahwa banyak orang lebih senang berbicara teori tentang berbagi dibandingkan mempraktikkannya langsung.

Selain itu, Smith dan Davidson akhirnya menemukan, para penduduk AS lebih mudah berbagi saat menyumbangkan bagian dari tubuhnya dibandingkan uang yang dimilikinya.

Berikut hasil penemuan Smith dan Davidson:

1. Sekitar 25 persen partisipan survei mengatakan sangat bersedia dan ikhlas mendonasikan uang atas keinginannya sendiri.

2. Sekitar 33 persen partisipan mengaku sangat bersedia dan ikhlas menyumbangkan uang untuk hal-hal yang berkaitan dengannya.

3. Sebanyak 53 persen partisipan mengaku sangat bersedia dan ikhlas mendonorkan darahnya kapanpun mereka bisa melakukannya dan tanpa diminta. (Sis/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.