Sukses

Menanti Hasil Pertemuan Bank Sentral, Bursa Saham Asia Variatif

Bursa saham Asia cenderung variatif seiring pelaku pasar menanti hasil pertemuan bank sentral dan ada penguatan di sektor saham material.

Liputan6.com, Sydney - Bursa saham Asia melanjutkan kenaikan dalam dua hari ini didorong sektor saham teknologi informasi dan material.

Indeks saham MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen menjadi 139,43 pada pukul 09.04 waktu Tokyo. Meski demikian, indeks saham Jepang cenderung tertekan di awal perdagangan saham. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,3 persen ke level 15.841,17. Indeks saham Jepang Topix tergelincir 0,1 persen menjadi 1.295,59.

Hal ini diikuti indeks saham Australia turun 0,7 persen dan indeks saham Selandia Baru tergelincir 0,2 persen. Namun, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,5 persen. Demikian mengutip dari laman Bloomberg, Selasa (7/10/2014).

Sejumlah sentimen terutama pertemuan bank sentral mempengaruhi laju bursa saham Asia. Bank sentral Jepang diharapkan dapat mempertahankan program stimulus untuk kebijakan moneternya.

Selain itu, bank sentral Jepang diharapkan dapat memberikan pandangan mengenai hasil produksi pabrik setelah ekonomi Jepang memberikan sinyal mendapatkan tekanan dari kenaikan pajak pada April.

"Kami harap bank sentral Jepang dapat mempertahankan kebijakan moneter namun ekonomi cenderung lemah seiring pajak naik," tulis riset Barclays.

Sedangkan Tony Farhman, Analis Patersons Securities Ltd menuturkan, yen mematul dari posisi terendah sejak 2008. Investor mulai merenungkan konsekuensi pertemuan bank sentral Jepang.

Selain itu, bank sentral Indonesia dan Australia juga melakukan pertemuan pada hari ini. Diharapkan bank sentral mempertahankan suku bunga acuannya.

Saham Rio Tinto pun naik signifikan setelah ada harapan akan merger dengan Glencore. Saham Rio Tinto naik 4,3 persen.
Adapun protes di Hong Kong menunjukkan tanda-tanda mereda sebagai demonstran pro demokrasi dan pemerintah sepakat untuk memulai pembicaraan formal. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.