Sukses

Kisruh Politik Tak Terlalu Berpengaruh, IHSG Ditutup Menguat

IHSG menguat 32,70 poin atau 0,65 persen ke level 5.032. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,82 persen menjadi 852,40.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu melanjutkan penguatan sehari sebelumnya. Salah satu pendorong penguatan pada hari ini adalah Bursa Asia yang juga menghijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (7/10/2014), IHSG menguat 32,70 poin atau 0,65 persen ke level 5.032. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,82 persen menjadi 852,40. Seluruh indeks saham acuan menguat pada hari ini.

Sebanyak 206 saham menguat hari ini. Sedangkan 109 mengalami pelemahan. Terdapat 84 saham tidak bergerak.

Total frekuensi perdagangan saham 234.897 kali dengan volume perdagangan saham 5,37 miliar saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 4,54 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Penguatan tajam terjadi di sektor saham industri dasar sebesar 1,91 persen. Lalu sektor saham konstruksi naik 1,56 persen dan sektor saham aneka manufaktur mendaki 0,85 persen.

Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 100 miliar. Sedangkan investor lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar juga.

Saham-saham berkapitalisasi kecil cenderung menguat pada hari ini. Saham MREI naik 24,87 persen menjadi Rp 3.690 per saham, saham YULE naik 20,20 persen menjadi Rp 119 per saham, dan saham TOBA mendaki 12,93 persen menjadi Rp 830 per saham.

Sedangkan saham-saham yang mengalami tekanan antara lain saham ECII turun 28,57 persen menjadi Rp 25 per saham, saham BUMI tergelincir 16,32 persen menjadi Rp 159 per saham, dan saham BSWD melemah 14,52 persen menjadi Rp 2.650 per saham.

Analis Woori Securities Indonesia, Reza Priyambada menjelaskan, salah satu pendorong menguatnya IHSG pada hari ini karena beberapa bursa di kawasan Asia juga mengalami penguatan.

Selain itu, dari dalam negeri, kisruh pemilihan ketua MPR juga sudah diantisipasi oleh para pelaku pasar." Adanya DPD membuat pelaku pasar ada independensi dalam pemilihan tersebut," jelasnya. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.