Sukses

9 PLTU Mulai Beroperasi

Proyek-proyek PLTU tersebut, kecuali PLTU Mataram, termasuk dalam proyek percepatan pembangunan pembangkit tahap I 10.000 MW.

Liputan6.com, Jakarta - Sembilan proyek Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sebagian besar tercantum dalam program percepatan ketenagalistrikan atau Fast Track Program (FTP) tahap I berkapasitas total 2.093 Mega Watt (MW) telah diresmikan.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (Ad Intrim), Chairul Tanjung mengatakan, penambahan kapasitas listrik dari pembangkit baru dalam fast track program tahap I tersebut akan mendorong investasi masuk ke berbagai wilayah.

"Saya berharap sekarang listrik harus menjadi daya tarik investasi. Untuk itu, diperlukan kapasitas listrik yang besar dan kita perlu banyak pembangkit yang baru," kata Chairul, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (9/10/2014).

Proyek-proyek PLTU tersebut, kecuali PLTU Mataram, termasuk dalam proyek percepatan pembangunan pembangkit tahap I 10.000 MW yang tersebar di berbagai wilayah.

Proyek-proyek ini dibangun untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik dan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang mahal.

Hingga saat ini status proyek pembangkit FTP 1 yang telah beroperasi mencapai 73 persen dan sisanya akan terus diselesaikan.

Pemerintah juga telah mencanangkan FTP tahap 2 dengan total kapasitas sebesar 17.918 MW yang sebagian akan menggunakan bahan bakar energi terbarukan.

Proyek-proyek FTP tahap 2 dibangun oleh PLN dan juga swasta dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik dan meningkatkan angka rasio elektrifikasi.

Berikut rincian 9 PLTU yang akan diresmikan Menko Perekonomian di Bojonegoro :

1. PLTU Nagan Raya Unit 1 dan 2 (2 x 110 MW)di Aceh

PLTU Nagan Raya terletak di Desa Suak Puntong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Selain meningkatkan pasokan listrik di wilayah Aceh dan Sumatera Utara, PLTU Nagan Raya berpotensi menghemat BBM sekitar 195 ribu kilo liter atau setara  Rp 1,67 triliun per tahun.

2. PLTU Tanjung Balai Karimun (2 x 7 MW) di Kepulauan Riau

PLTU Tanjung. Balai Karimun terletak di Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. PLTU ini berpotensi menghemat BBM sekitar 24 ribu kilo liter atau setara Rp 212 milyar per tahun.

3. PLTU Teluk Sirih (2 x 112 MW) di Sumatera Barat

PLTU Teluk Sirih terletak di Desa Teluk Sirih, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat. PLTU ini berpotensi menghemat BBM sekitar 397 ribu kilo liter atau setara Rp 3,4 triliun per tahun.

4. PLTU Tarahan Baru #1 (100 MW) di Lampung

PLTU Tarahan Baru terletak di Kecamatan Sebalang, Kabupaten Lampung Selatan. PLTU ini berpotensi menghemat BBM sekitar 177 ribu kilo liter atau setara Rp 1,5 triliun per tahun.

5. PLTU Pelabuhan Ratu (3 x 350 MW) di Jawa Barat

PLTU Pelabuhan Ratu di Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, PLTU ini berkontribusi dalam meningkatkan pasokan listrik di wilayah Jawa Barat bagian Selatan dan sistem Jawa Bali pada umumnya.

6. PLTU Tanjung Awar-Awar 1 (350 MW) di Jawa Timur

PLTU Tanjung Awar-Awar berlokasi di Desa Wadung Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pembangkit ini akan berkontribusi dalam meningkatkan pasokan listrik di Jawa Timur dan sistem Jawa Bali pada umumnya.

7. PLTU Barru (2 x 50 MW) di Sulawesi Selatan

PLTU Barru terletak di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. Selain berkontribusi bagi peningkatan pasokan listrik di wilayah Sulawesi Selatan, PLTU seluas 40 ha ini berpotensi menghemat BBM sekitar 177 ribu kilo liter atau setara Rp 1,5 triliun per tahun.

8. PLTU Kendari 1 (10 MW) di Sulawesi Tenggara

PLTU Kendari terletak di Desa Soropia, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. PLTU ini berpotensi menghemat pemakaian BBM sekitar 17 ribu kilo liter atau setara Rp 151 milyar per tahun.

9.  PLTU Mataram 3 (25 MW) di Nusa Tenggara Barat

PLTU Mataram terletak di Desa Kebon Ayu Jeranjang Kecamatan Gerung Kabupaten  Lombok,  Nusa Tenggara Barat. PLTU  ini berpotensi menghemat BBM sekitar 44 ribu kilo liter atau setara Rp 379 milyar per tahun. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini