Ini Permintaan Bos Pabrik Sepatu Adidas ke Jokowi

Liputan6.com, Jakarta - PT Panarub Indus‎try merupakan perusahaan yang memiliki hak produksi merek sepatu olahraga Adidas yang berlokasi di Tangerang, Banten. Sebagai pelaku industri padat karya, Panarub mengaku sedikit tertekan dengan adanya kebijakan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP)‎ pada awal tahun ini.

Chairman PT Panarub Industri, Hendrik Sasmita mengaku ingin melakukan relokasi pabriknya ke beberapa kota di Jawa Barat. Namun hal itu urung dilakukan mengingat biaya pesangon untuk para pekerjanya cukup besar.

Untuk itu,  Hendrik memiliki permintaan tersendiri kepada Presiden terpilih Joko Widodo‎ (Jokowi) demi kelangsungan bisnisnya ke depan, terutama untuk industri padat karya di Indonesia.

"Undang-undang (UU) Nomor 13 mengenai tenaga kerja itu harus diubah. Harus dibedakan sistem pemberian pesangon bagi para pekerja," kata Hendrik saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis Sabtu (18/10/2014).

Perbedaan perhitungan pesangon tersebut diusulkan Hendrik sesuai pendidikan dan gaji‎ antar profesi tenaga kerja. Dengan penerapan sistem yang sama saat ini dinilai Hendrik akan membebani para pelaku industri.

"Masa pekerja yang gajinya Rp 2 juta sama yang Rp 100 juta hitung-hitungannya sama. Kalau berpihak kepada industri itu harus dibedakan," tegasnya.

Hendrik mencontohkan, akibat adanya UU Nomor 13 tersebut, dirinya tidak dapat merelokasi pabrik sepatunya di Tangerang karena dari sistem pesangon tersebut akan sangat membebankan perusahaan.

‎"Aset kita saja itu US$ 75 juta. Kalau relokasi dan hitung-hitungannya biaya mencapai US$ 80 juta," pingkas dia. (Yas/Ndw)