Sukses

Bambang Brodjonegoro Merasa Lebih Beruntung dari Chatib Basri

Saat menjabat sebagai Menkeu pada pertengahan tahun lalu, Chatib Basri langsung dihadapkan kepastian kenaikan harga BBM.

Liputan6.com, Jakarta - Bambang Brodjonegoro secara resmi menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Chatib Basri.

Dalam sambutan pada acara Sertijab Senin (27/10/2014) ini, Bambang mengaku merasa bersyukur karena merasakan kondisi yang berbeda dengan mantan Menkeu Chatib Basri.

Menurut Bambang, saat menjabat sebagai Menkeu pada pertengahan tahun lalu, langsung dihadapkan kepastian menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

"Jadi rapat pertama langsung bahan APBN-P 2013 dan kenaikan harga BBM. Saya lihat betapa sulitnya tugas Menkeu pada saat itu. Tapi saya beruntung nggak dalam hal ini, nggak langsung ke DPR bahas APBN-P," kata dia saat acara Sertijab di Kemenkeu, Jakarta, Senin (27/10/2014).

Bambang merasa mengemban amanah dan tanggung jawab berat di Kementerian yang mempunyai peranan vital bagi Republik ini.

Indonesia, sambungnya, terkena imbas dari kebijakan tapering off Amerika Serikat (AS) di mana defisit transaksi berjalan negara ini membengkak sehingga memicu gejolak kurs rupiah.

"Saat itu kalau nggak diatasi, perekonomian kita bisa bahaya. Tapi kita bisa melalui masa sulit tersebut. Status kita sudah keluar dari negara fragile five, tapi status itu bisa kembali kapanpun," paparnya.

Kepemimpinan dan kerjasama yang solid, lanjut dia, akan mampu menolong Indonesia supaya tidak terhempas makin jauh dari gejolak perekonomian. Dan inilah yang berhasil ditorehkan Chatib Basri.

"Ini adalah pencapaian Pak Chatib yang fenomenal karena hanya dilakukan dalam waktu tiga bulan," puji Bambang.

Tahun depan, dia memperkirakan bukan masa yang mudah bagi Kemenkeu. Namun pemerintah harus pandai mengatasi persoalan tersebut.

"Kemenkeu bisa menjadi penyelamat situasi tersebut melalui koordinasi FKSSK yang dapat menjadi patokan arah kebijakan ekonomi makro kita," pungkas dia. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.