Sukses

The Fed Tarik Semua Dana Stimulus US$ 85 Miliar per Bulan

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mengumumkan akan segera mengakhiri program pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan.

Liputan6.com, Washington - Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mengumumkan akan segera mengakhiri program pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan yang telah dikurangi secara bertahap sejak tahun lalu. Pemberian dana stimulus tersebut sebenarnya merupakan eksperimen bersejarah yang diterapkan sejak krisis finansial global dan sempat menuai kontroversi antar pembuat kebijakan.

Mengutip Wall Street Journal, Kamis (30/10/2014), kini para ekonom dan investor tengah memikirkan dampak yang terjadi dari penarikan seluruh dana stimulus tersebut. Para investor tetap khawatir meskipun The Fed mengatakan dana stimulus tersebut telah membantunya mengurangi tingkat pengangguran.

Langkah dan penilaian The Fed terhadap kondisi perekonomian AS telah menambah kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonominya. Banyak ekonom yang menilai pertumbuhan ekonomi AS telah berada di level hampir 3 persen lebih dari tahun lalu.

Angka tersebut menunjukkan performa ekonomi yang jauh lebih baik daripada Jepang atau Eropa. Selain itu, perkembangan ekonomi China juga dapat menjadi harapan tersendiri bagi ekonomi global.

"Terdapat peningkatakn proyeksi yang substansial di pasar tenaga kerja sejak awal pemberian dana stimulus. Lebih dari itu, The Fed terus melihat kekuatan ekonomi untuk mendorong jumlah tenaga kerja dalam konteks stabilitas harga," seperti ditulis dalam pernyataan The Fed.

Akhir program pengguliran dana stimulus atau yang dikenal dengan sebutan Quantitative Easing meghasilkan pendapat yang berbeda. Meski tidak menyebabkan tingkat inflasi jatuh seperti diprediksi, tapi program tersebut juga tidak menghasilkan peningkatan produk ekonomi atau perekrutan tingkat tinggi.

Jika semua berjalan sesuai prediksi, The fed akan mencurahkan perhatiannya membahas waktu yang tepat untuk menaikkan nilai suku bunga. Selain itu, The Fed juga harus memikirkan sinyal-sinyal sebelum langkah tersebut diambil.

Untuk saat ini, The Fed masih mengatakan akan menjaga suku bunga tetap rendah hingga waktu yang belum ditentukan. Sementara itu, banyak investor dan pejabat The Fed yang memprediksi tidak ada kenaikan suku bunga hingga pertengahan tahun depan. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini