Sukses

Pangkas Antrean, KAI Daerah Operasi Yogyakarta Ubah Model Tiket

PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta akan memberlakukan model tiket baru pada 8 November 2014 untuk memangkas antrean.

Liputan6.com, Yogyakarta - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta melakukan inovasi untuk melayani penumpangnya. Inovasi ini dalam bentuk tiket keret api yang baru yaitu dengan tiket model struk menggantikan tiket yang memakai mesin pencetak dotmatrik.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta Bambang S. Prayitno mengatakan pencetakan tiket saat ini, yang memakai mesin pencetak dotmatrik, dianggap terlalu lama. Sehingga antrean di loket stasiun menjadi panjang, terutama loket kereta api lokal.

"Kalau pencetakan tiket dengan printer dotmatrik yang jaman dulu krek krek itu bunyinya antara 14-15 detik. Kalau model struk ini cepet sekali 1/5 detik cepet banget," kata Bambang,seperti ditulis Senin (3/11/ 2014).

Selain cepat tiket model struk ini bertujuan untuk memangkas antrean pembeli di loket stasiun.  Rencananya tiket model baru ini diberlakukan mulai 8 November 2014.

 "Mengganti struk itu karena penjualan lokal go show atau tiket tepat sebelum pemberangkatan tinggi sekali dan terjadi kemungkinan antrean panjang kalau gunakan mesin dotmatrik. Kalau gunakan medel setengah detik," ujarnya.

Bambang menyebut jika tiket struk ini nanti berukuran 8 x 9 sentimeter, menggunakan kertas khusus, ada logo PT Kereta Api Indonesia, dan barcode. Bambang mengatakan perubahan tiket model struk ini nantinya hanya diberlakukan untuk kereta api lokal, seperti Sriwedari, Prambanan Ekspres, dan Madiun Jaya.

Dia memastikan tidak ada perubahan ataupun perbedaan di loket kereta lokal. Masyarakat dapat membeli tiket di loket stasiun yang dilewati kereta lokal, yaitu di Stasiun Solo Balapan, Purwosari, Klaten, Maguwo, Lempuyangan, Tugu Yogyakarta, Wates, Jenar, dan Kutoarjo. Sementara tiket kereta jarak jauh, masyarakat bisa membeli tiket secara online.

"Tiket model ini sama yang kita dapatkan seperti dari ATM atau dari supermarket. Aman, pengamanan ada barcode ada logo kan ada petugas loket juga," ujar Bambang.

Bambang menjelaskan jumlah penumpang kereta api lokal di Daerah Operasi VI perhari mencapai 2.500 orang, terutama di stasiun besar. Sementara di stasiun yang lebih kecil, jumlah penumpang perharinya mencapai 1.600-1.750 orang. (Fathi Mahmud/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.