Sukses

Berburu 20 Juta Turis Asing, Ini Gebrakan Menko Maritim

Pemerintah menggenjot kunjungan wisman dari target 10 juta di 2015 menjadi 20 juta pada 2019.

Liputan6.com, Jakarta- Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Kementerian Pariwisata serius mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia hingga menembus 20 juta kunjungan dalam kurun lima tahun mendatang. Lalu apa saja terobosan pemerintah untuk merealisasikan ambisi tersebut?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengatakan, sesuai arahan Presiden, pemerintah menggenjot kunjungan wisman dari target 10 juta di 2015 menjadi 20 juta pada 2019.

"Ada dua langkah yang diputuskan untuk mengejar sasaran, yakni memberikan akses bebas visa kepada berbagai negara serta memudahkan akses masuk atau izin untuk kapal yacht dan kapal wisata," papar dia di Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Terobosan pertama, tambahnya, pemerintah berencana memberikan akses bebas visa masuk ke Indonesia untuk lima negara, yaitu Tiongkok, Australia, Jepang, Rusia dan Korea.

"Dengan kegiatan ini, diharapkan ada tambahan masuk sekira 500 ribu wisman datang ke Indonesia selama setahun," terang Indoroyo.

Langkah tersebut, lanjut dia, memerlukan pengorbanan. Indroyono menghitung dengan penambahan 500 ribu wisman, negara ini bakal kehilangan ongkos visa sebesar US$ 25 per orang atau sekira US$ 11,5 juta.

"Tapi pemasukan satu wisman bisa mencapai US$ 1.200 per orang atau total US$ 540 juta per tahun. Jadi kita sepakat tim bergerak dan merevisi izin tersebut," paparnya.

Indroyono menjelaskan, pemerintah telah melaksanakan ujicoba perizinan menjadi satu hari. Koordinasi ini terintegrasi stau pintu sehingga mampu menjadi magnet bagi ribuan kapal layar dunia singgah ke Indonesia.

"Jadi nanti ada 1.500 kapal layar seluruh dunia bisa mampir ke Indonesia langsung masuk ke wilayah kita. Baik di wilayah Kabupaten, pesisir pantai dan sebagainya," tandas dia. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini