Sukses

Kerja Sama Indonesia-China, Peluang Terbukanya Jalur Sutra

China memiliki dana dagangan sebesar US$ 2,5 triliun yang berpotensi diinvestasikan ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengatakan, rangkaian acara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) merupakan peluang bagi Indonesia menjadi sasaran pada investor, khususnya investor dari China. Sebagai negara dengan perekonomian tertinggi kedua dunia, China merupakan mangsa besar.

"Mereka punya cadangan berapa, US$ 2,5 triliun kalau tidak salah. Kenapa itu tidak diinvestasikan kemari. Kita beri kemudahan pada mereka untuk masuk. Masalah perizinan akan kami permudah, masalah penyediaan lahan dipermudah," terang Indroyono di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (10/11/2014).

Dengan dana yang demikian besar jumlahnya, Indonesia tentu tak mau melepaskan China sebagai salah satu investornya. Peluang negeri Tirai Bambu berinvestasi pun dinilai Indroyono cukup tinggi, mengingat sejarah panjang hubungan kedua negara.

"Kita akan kerja sama dengan China. Indonesia akan tampil memperkuat kembali jalur sutra. Kita sudah sama-sama dengan China seabad lalu, Cheng Ho kemari. Hubungan jadi sudah ada, makanya kenapa kita tidak sama-sama lagi untuk maju. Kesempatan jadi mitra bagus karena mereka sudah kuat," terangnya.

Ada beberapa proyek yang bisa menjadi tempat untuk berinvestasi. Hal ini juga disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi.

"Kemarin Pak Presiden nyatakan, dia paparkan secara khusus. Untuk listrik 35 ribu MW yang harus dibangun. Untuk pelabuhan diupayakan itu dibangun dan direnovasi 24 pelabuhan. KA diupayakan akan dibangun trek-treknya tak hanya di Jawa, tapi di Sumatera, Kalimantan, dan juga Papua. Ini ditawarkan semua ke Tiongkok," tuturnya.

Indroyono melanjutkan dalam perjanjian bilateral mendatang, selalu diutamakan win-win solution."Kita cari selalu yang win-win dan dicari semaksimal mungkin untuk keuntungan Indonesia. Tiongkok ekonomi terbesar ke 2 dunia dan Indonesia itu pintunya Tiongkok," tandasnya. (Silvanus Alvin/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.