Sukses

Jokowi Jadi Presiden, Coca Cola Tambah Investasi US$ 500 Juta

Setiap tahun Coca Cola Indonesia rutin menggelontorkan dana investasi hingga US$ 300 juta dari sisi marketing, kapasitas produksi.

Liputan6.com, Jakarta - Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau dalam empat tahun ke depan, PT Coca Cola Indonesia berencana membenamkan modal tambahan di Tanah Air senilai US$ 500 juta. Investasi tersebut akan disuntikkan dalam bentuk ekspansi pabrik, peningkatan kapasitas produksi dan sumber daya manusia (SDM).

Public Affairs and Community Manager Coca Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan rencana investasi tersebut kepada Menteri Perindustrian, Saleh Husin.

"Kami akan menambah investasi di Indonesia kurang lebih US$ 500 juta untuk 3 tahun hingga 4 tahun ke depan," ungkap dia kepada wartawan di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Triyono melanjutkan, setiap tahun Coca Cola Indonesia rutin menggelontorkan dana investasi hingga US$ 300 juta dari sisi marketing, kapasitas produksi.

Menurutnya, Coca Cola Indonesia tengah mempersiapkan rencana bisnis di era pemerintahan Jokowi. Sayangnya Triyono enggan menyebut secara spesifik terkait investasi penambahan pabrik dan peningkatan kapasitas produksi. Saat ini, perusahaan tersebut sudah memiliki 10 pabrik yang tersebar di seluruh Tanah Air.

"Yang pasti 3-4 tahun ke depan, kami ingin investasi besar-besaran di Indonesia. Pabrik ditambah, perluasan kapasitas produksi, juga investasi manusianya seperti pelatihan karyawan, mitra dan pedagang untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mendongkrak penjualan," jelas dia.

Investasi tersebut, diakui Triyono merupakan respons positif dari pelaku usaha terhadap pemerintahan baru. Pasalnya Presiden Jokowi fokus memacu pertumbuhan industri manufaktur sebagai dasar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Pemerintahan ini membawa harapan baru karena fokus pada industri manufaktur demi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Kami juga melihat fundamental ekonomi negara ini yang bagus didukung basis konsumen yang besar dan stabilitas ekonomi bertahun-tahun sehingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat," pungas Triyono. Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.