Sukses

Sidang Kabinet 2,5 Jam, Jokowi Ingin Tahu Risiko Harga BBM Naik

Satu hal yang dipertegas yaitu mengenai risiko kenaikan harga berbagai barang dan pangan yang terjadi di masyarakat akibat harga BBM naik.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang kabinet perdananya pasca lawatan ke luar negeri pada Senin (17/11/2014) siang ini. Bahasan dalam pertemuan tersebut mengenai rencana pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Namun begitu, pertemuan yang kurang lebih berjalan selama 2,5 jam tersebut ‎nampaknya belum menghasilkan keputusan pasti mengenai kepastian kenaikan harga BBM tersebut.

"Tunggu sedikit lagi, ‎tadi diskusinya tentu segala perkembangan di masyarakat dibicarakan, semua pertimbangan dibahas, tentu di pemerintah masalah ini sudah sangat kronik," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/11/2014).

Tidak hanya itu, kata Sofyan, satu hal yang dipastikan Jokowi dalam pertemuan tersebut terkait kenaikan harga BBM adalah bagaimana perghitungan para menteri terkait dampak yang terjadi jika BBM naik.

Satu hal yang dipertegas yaitu mengenai risiko kenaikan harga berbagai barang dan pangan yang terjadi di masyarakat, mengingat saat ini hal itu sebagian sudah mengalami kenaikan harga.

"Tadi juga ditekankan bahwa spekulasi di pasar sudah terjadi, dan ini pemerintah akan terus price in harganya, dengan begitu ketika harga BBM naik, masyarakat sudah siap," tegasnya.

Masih dirahasiakannya keputusan mengenai rencana kenaikan harga BBM pascra sidang kabinet juga diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said‎.

"Belum, belum, belum ada seperti itu (keputusan kapan BBM akan dinaikkan)," cetusnya. (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.