Sukses

Harga Beras RI Salah Satu yang Tertinggi di ASEAN

Harga beras yang dijual di Indonesia lebih 10 persen jika dibandingkan di negara ASEAN lain.

Liputan6.com, Jakarta - Harga beras yang dijual di Indonesia saat ini termasuk tertinggi di antara negara ASEAN lain. Hal ini dikhawatirkan menjadi ancaman bagi Indonesia terutama jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menyebutkan harga beras yang dijual di Indonesia lebih 10 persen jika dibandingkan di negara ASEAN lain.

"Harga beras kita di ASEAN termasuk yang tinggi. Jadi dampak kalau mereka masuk bebas, petani kita tidak bergairah untuk menanam pangan," ujar di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2014).

Menurutnya, agar saat MEA berlangsung Indonesia tidak diserbu beras impor yang harganya lebih murah, maka pemerintah harus bisa menjadi ketersediaan produksi beras dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan nasional.

"Antisipasinya seperti tahun 2008 dimana produksi harus cukup di dalam negeri. Supaya tidak ada barang masuk. Harga tinggi nggak apa-apa asal mencukupi. Makanya harus naikan produksi," lanjut dia.

Meski demikian, dia mengingatkan beras impor tidak selama berkualitas baik. Indonesia sebenarnya telah mampu memproduksi beras berkualitas baik meski jumlahnya tidak terlalu besar.

"Jangan juga berpikir bahwa semua beras luar negeri itu bagus. Semua sama saja karena kita juga bisa produksi beras bagus, tapi memang penggilingan kita kecil," jelas dia.

Selain beras, harga komoditas lain yang diproduksi di Indonesia juga termasuk tinggi, seperti kedelai dan daging.

"Kedelai kita juga jauh lebih tinggi dibanding di Amerika Serikat dan Brasilia, daging juga demikian. Untuk itu harus diselesiakan dengan kecukupan produksi," tandasnya.(Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.