Sukses

Kekhawatiran Ekonomi Jepang dan OPEC Bikin Harga Minyak Tertekan

Pertumbuhan ekonomi Jepang menuju resesi ditambah sentimen pelaku pasar skeptis terhadap pertemuan OPEC membuat harga minyak makin tertekan.

Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia merosot di awal pekan dipicu ekonomi Jepang tergelincir menuju resesi.  Pelaku pasar pesimistis OPEC akan mencapai kesepatan untuk memangkas produksi menambah sentimen negatif.

Harga minyak dunia patokan West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember  turun 18 sen menjadi US$ 75,64 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini diikuti harga minyak patokan Eropa yaitu minyak Brent merosot 10 sen untuk pengiriman Januari menjadi US$ 79,31 per barel di London.

Di awal pekan pengumuman produk domestik bruto Jepang menyusut 0,4 persen pada kuartal III telah memukul keyakinan terhadap pemulihan ekonomi Jepang. Penurunan itu menyusul revisi kontraksi 1,9 persen pada kuartal April-Juni.

"Dengan mengejutkan Jepang jatuh kembali ke resesi seluruh wilayah Asia berada di bawah tekanan," ujar Carl Larry, Direktur Frost and Amp, seperti dikutip dari laman The Bull Asia, Selasa (18/11/2014).

Ia menambahkan, dilema pertemuan OPEC pada tahun ini juga akan menambah sentimen negatif. Organisasi negara-negara pengekspor minyak tersebut akan bertemu di Wina, Austria pada 27 November.

Venezuela dan Ekuador memang telah menyerukan untuk memangkas produksi. Akan tetapi Arab Saudi memberikan sinyal perlawanan.

"Ada terlihat sejumlah optimisme harga minyak naik  untuk pertemuan OPEC pada 27 November. Namun pasar masih skeptis terhadap tindakan efektif yang akan diambil untuk memicu pemulihan harga," tutur Tim Evans, Analis Citi Futures. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.