Sukses

BI Rate Naik, Lirik Empat Saham Pilihan

Respons pelaku pasar terhadap keputusan BI untuk menaikkan BI rate menjadi penentu gerak IHSG.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat berpotensi berbalik arah melemah didorong sentimen respons pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan/BI Rate menjadi 7,75 persen.

Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha menuturkan, IHSH berpotensi menguat secara teknikal pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Respons pelaku pasar terhadap berita kenaikan BI rate akan mempengaruhi laju IHSG.

Selain itu, menurut Reza, IHSG sentuh level 5.100 juga dapat membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.

"IHSG akan bergerak di kisaran support 5.040 dan resistance 5.130," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (19/11/2014).

Reza menilai, kenaikan BI rate merupakan langkah antisipasi BI terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi yang naik Rp 2.000 per liter. BI mengantisipasi terjadinya kekeringan likuiditas.

Meski BI Rate sentuh level 7,75 persen ini salah satu tertinggi di negara Asia, menurut Reza, BI menaikkan BI rate itu menunjukkan kalau kondisi ekonomi masih bagus.

Sementara itu, Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan,  IHSG menguat ditunjang dari kenaikan harga BBM bersubsidi.

Tetapi kenaikan indeks saham dapat menyimpan potensi berbalik arah melemah jika pelaku pasar menilai maupun merespons negatif keputusan BI untuk menaikkan BI Rate. Reza memperkirakan, IHSG berada di level support 5.060-5.085 dan resistance 5.110-5.115.

Rekomendasi Saham

Reza Priyambada memilih sejumlah saham untuk diperhatikan pelaku pasar pada Rabu pekan ini. Saham-saham itu antara lain saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT London Sumatera Tbk (LSIP), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Sedangkan Reza Nugraha merekomendasikan buy on weakness ketika indeks saham mengalami koreksi. Namun, bila pelaku pasar sudah memiliki saham yang menguat maka bisa realisasi keuntungan.

Rekomendasi Teknikal

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Wijaya Karya Tbk untuk dipilihpelaku pasar. Ia menuturkan, momentum di saham WIKA mulai kembali untuk memicu medium term tren naik secara lebih naik dengan target di atas Rp 3.250.

Ia merekomendasikan saham WIKA masuk di level pertama Rp 3.025, level kedua Rp 2.975, dan cut loss point Rp 2.915. "Rekomendasi beli dengan trading target Rp 3.250," ujar Yuganur. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.