Sukses

Curhat Rakyat Soal Harga BBM Naik

Masyarakat setuju pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi akan tetapi pengalihan dana subsidi itu untuk kemakmuran masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi pada Selasa 18 November 2014. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000 mendongkrak biaya transportasi, operasional dan kebutuhan pokok. Biaya hidup pekerja pun semakin tinggi.

Habib (34) Supir Metro Mini jurusan Manggarai-Pasar Minggu misalnya. Dia mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi membuat pendapatannya semakin menipis. 

"Sehari paling dapatnya tidak sampai Rp 100 ribu," ujar Habib kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (19/11/2014).

Kenaikan harga BBM membuat beban operasional semakin besar. Papar dia, dalam sehari harus mengeluarkan dana sebesar Rp 350 ribu per hari untuk biaya sewa angkutan. Kemudian, beban BBM membengkak dari sebelumnya sekitar Rp 58 ribu per hari menjadi Rp 80 ribu per hari. "Itu belum lagi untuk makan," lanjut dia.

Dia melanjutkan, sampai saat ini belum berani menaikkan tarif angkutan yang bisa dipatok sebesar Rp 2.000 sekali jalan. Namun, tak jarang diakuinya  para penumpang pun sadar dan memberikan ongkos lebih.

Meski demikian kenaikan harga BBM, menurut Habib bukan suatu masalah yang besar. Asalkan, ada penyesuaian tarif.

"Kami cuma sopir kalau  ongkos solar dinaikin nggak apa-apa, kalau ongkos (penumpang) tetap suatu saat pasti mogok," tegas Habib.

Bahrudin (41) tukang  ojek yang biasa ngetem di Terminal Manggarai berkomentar, kenaikan harga BBM bersubsidimembuat kebutuhan pangan semakin tinggi. Ia mengatakan, biaya membeli BBM bersubsidi semakin meningkat.  Dalam sehari motornya harus menenggak premium senilai Rp 20 ribu, sekarang menjadi Rp 25 ribu.

Tukang ojek yang mengaku penerima kartu sakti ini pun mengatakan, pemerintah boleh saja menaikan harga BBM bersubsidi asal bertujuan untuk memakmurkan masyarakat.

"Kalau buat pandangan saya BBM naik mengikuti perubahan zaman. Kalau dinaikan jadi sesuaikan keadaan sekarang. Alhamdulilah sudah dapat Kartu Indonesia Sehat," pungkas dia. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini