Liputan6.com, Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil seluruh jajaran Kementerian Keuangan ke Istana Merdeka pada Kamis (20/11/2014). Pertemuan ini untuk membahas berbagai macam hambatan pengumpulan penerimaan negara, terutama dari pajak. Â
Â
Jajaran Kementerian Keuangan yang menghadap Presiden, diantaranya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Fuad Rahmany, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono serta lainnya.Â
Â
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil yang ikut dalam pertemuan tersebut mengatakan, Presiden ingin menggali informasi mengenai segala kendala yang dihadapi Kementerian Keuangan dalam mencapai penerimaan pajak.Â
Â
"Kenapa tax collection kita rendah sekali? Apa yang bisa dilakukan? karena pemerintah ingin tax collection bertambah," terang dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (20/11/2014).Â
Â
Katanya, negara lain setingkat Indonesia sanggup mengumpulkan penerimaan pajak hingga 16 persen sampai 17 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara tax ratio Indonesia baru mencapai 12 persen.Â
Â
"Ternyata banyak hambatannya, yakni hambatan regulasi, preman, kekurangan pegawai, IT dan segala macamnya," ucap Sofyan.Â
Â
Melihat kondisi tersebut, dia bilang, Presiden Jokowi berjanji akan segera mengatasinya. Cara paling dekat, dengan memanggil seluruh Gubernur untuk memaksimalkan penerimaan pajak sebagai sumber pembiayaan pembangunan.Â
Â
Sofyan mengaku, pemerintah bakal berupaya keras untuk mengejar target penerimaan pajak yang menembus lebih dari Rp 1.072 triliun.
Â
"Kata Pak Menteri Keuangan, targetnya sedikit nggak tercapai tapi akan diusahakan karena masih ada waktu kurang dari dua bulan," tegasnya.Â
Â
Pemerintah, dia bilang, akan mengoptimalkan penerimaan pajak tahun depan secara signifikan. Salah satunya dengan melihat secara menyeluruh segala potensi yang bisa mendulang penerimaan pajak. (Fik/Nrm)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.