Sukses

Seleksi Direksi Pertamina Seharusnya di Tangan Jokowi

Keppres yang mengatur tentang penunjukan dan seleksi direksi sejumlah BUMN yang dikeluarkan presiden sebelumnya, SBY kini masih berlaku.

Liputan6.com, Jakarta - Seleksi calon direksi PT Pertamina menuai kritikan dari sejumlah anggota Komisi VI DPR RI. Pada proses seleksi jajaran direksi Pertamina kali ini melibatkan pihak ketiga, PT Daya Dimensi Indonesia (PT DDI).

Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Tohir dengan tegas mengatakan langkah Menteri BUMN Rini Soemarno menunjuk pihak ketiga telah melanggar Keputusan Presiden (Keppres).

Pasalnya Keppres yang mengatur tentang penunjukan dan seleksi direksi sejumlah BUMN yang dikeluarkan presiden sebelumnya, SBY kini masih berlaku. Mengingat belum adanya Keppres baru yang diterbitkan Presiden Joko Widodo.

"Dulu presiden melakukan sendiri (seleksi calon). Tidak bisa seorang menteri BUMN. Karena keppres itu baru bisa berubah ketika adanya keppres yang baru. Sehingga tidak bisa seorang menteri melakukan kriteria sendiri untuk memilih Dirut," ujar dia, Jumat (21/11/2014)

Menurut dia, bila nanti Jokowi telah mengeluarkan Keppres yang baru dengan memberikan kewenangan kepada Menteri BUMN menentukan jajaran direksi, barulah Menteri BUMN boleh melakukan proses seleksi.

Anggota Komisi VI DPR Refrizal mengatakan seharusnya proses seleksi dilakukan konsultan assesment yang dibentuk khusus, yang mana orang-orangnya berasal dari luar atau eksternal BUMN.

Konsultan assesment misalnya bisa melibatkan orang-orang dari perguruan tinggi yang kompeten. Hal itu menurut Refrizal sangat penting agar hasil assesment sesuai dengan keinginan publik.

Dikabarkan, hasil assesment yang dilakukan PT DDI meloloskan beberapa orang antara lain mantan Deputi SKK Migas Widhyawan yang kini menjabat Staf Khusus Menteri ESDM Sudirman Said, Dirut Mandiri Budi Sadikin dan mantan Dirut Telkom, Rinaldi Firmansyah.

"Kalau di internal ada yang bagus ya internal. Prioritaskan yang di dalam dong, yang sudah tahu asam garamnya Pertamina,"cetusnya.

Adapun ditambahkan Hafisz calon dari eksternal juga mampu memimpin Pertamina asalkan memiliki pemahaman akan dunia perminyakan baik domestik maupun internasional.

"Meski eksternal juga perlu orang yang paham minyak sehingga tidak perlu dari internal," imbuhnya lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.