Sukses

Jokowi Dinilai Ahli Pembebasan Lahan

Dari 2014 sampai 2019 ditargetkan pembangunan bendungan mencapai 50 unit, 29 bendungan dapat diselesaikan pada periode tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan, pembangunan bendungan di Indonesia terkendala pembebasan tanah, namun kini Presiden Indonesia dinilai ahli dalam hal tersebut.

Djoko mengatakan, Presiden Joko Widodo merupakan sosok yang ahli dalam pembebasan tanah, bahkan dalam pidatonya saat pertemuan KTT Apec di Beijing Presiden Jokowi menjanjikan percepatan pembebasan tanah.

"Presiden kita ahlinya mendesak pembebasan tanah, apalagi pidatonya di Beijing, beliau (Jokowi) mengatakan saya sudah instruksikan Pemda, kalau tidak bisa selesaikan saya turun, " kata Djoko, saat menghadiri  Indonesia Water Learning Week, di Jakarta, Senin (24/11/2014).

Menurut Djoko, dengan sikap Presiden Jokowi yang tegas terhadap pembebasan tanah untuk pembangunan infrastruktur tersebut. Djoko yakin, masalah pembebasan tanah tidak lagi jadi kendala pembangunan.

"Dengan begitu permasalahan pembebasan tanah tidak ada lagi," tutur Djoko.

Djoko pun menyambut baik rencana pemerintah baru yang menggalakkan pembangun banyak bendungan dan saluran irigasi.

"Saya gembira bapak Presiden membangun tampungan air sebanyak-banyaknya, jaringan irigrasi diperbaiki," ungkapnya.

Pemerintah telah menargetkan pembangunan bendungan untuk memaksimalkan pemanfaatan air. Dari 2014 sampai 2019 ditargetkan pembangunan bendungan mencapai 50 unit, 29 bendungan dapat diselesaikan pada periode itu.

Menurut Djoko hal tersebut akan meningkatkan daya tampung air. Saat ini daya tampung air mencapai 14,9 milar kubik dan akan meningkat menjadi 17 miliar kubik saat 2017.

"Jadi yang saya tahu juga bahwa pemerintah akan membangun waduk embung situ, tampungan air untuk meningktakna 14,9 miliar akan dijadikan 17 miliar meter kibik 2017 tapungan insya allah tahun depan tambah 1 miliar dengan waduk Jati Gede," pungkas Djoko. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini