Sukses

China Pangkas Suku Bunga Picu Wall Street Cetak Rekor

Kebijakan bank sentral China pangkas suku bunga juga berdampak positif untuk bursa saham AS.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat di awal pekan ini didukung dari berbagai kesepakatan merger dan harapan terhadap kebijakan moneter pemerintah China.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik tipis 7,39 poin (0,04 persen) ke level 17.817,45. Diikuti indeks saham S&P 500 menguat 5,94 poin (0,29 persen) ke level 2.069,44. Indeks saham Nasdaq menguat 41,92 poin (0,89 persen) ke level 4.754,89.

Indeks saham Dow Jones dan S&P 500 ditutup pada level rekor tertinggi tetapi tidak diperdagangkan di atas level intraday pada Jumat pekan lalu. Penguatan indeks saham acuan AS ditopang dari sentimen global terutama Eropa dan China.

"Kami melihat pernyataan pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi pada akhir pekan lalu untuk fokus terhadap inflasi di Eropa, dan aksi bank sentral China mengurangi suku bunga pinjaman membuat pasar saham berpotensi naik lebih tinggi. Pasar saham mendapatkan berita baik ekonomi global dan laporan hasil kinerja perusahaan," ujar Robert Pavlik, Chief Market Strategist Banyan Partners LLC, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (25/11/2014).

Indeks saham S&P 500 telah menguat 1,2 persen pada pekan lalu seiring sinyal data ekonomi AS membaik, ditambah bank sentral Eropa akan menaikkan inflasi, dan secara mengejutkan bank sentral China memangkas suku bunga acuan.

Indeks saham acuan AS bergerak reli ini telah mendorong valuasi saham ke level tertinggi sejak 2009. Indeks saham S&P 500 diperdagangkan dengan valuasi 17,2 kali dengan proyeksi pendapatan perusahaan naik 15,5 pada bulan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, keuntungan perusahaan yang masuk di indeks S&P 500 naik 7,6 persen pada 2014. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini