Sukses

Sentimen China Masih Beri Tenaga ke Bursa Saham Asia

Sentimen kebijakan kelonggaran moneter China dan Eropa masih berlanjut di bursa saham pada perdagangan Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia menguat dengan indeks saham acuan regional naik dalam tiga hari ini didukung dari sektor saham konsumsi dan industri. Ditambah masih berlanjutnya sentimen kebijakan moneter China dan pernyataan pimpinan bank sentral Eropa yang akan menaikkan inflasi.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,1 persen menjadi 140,62 pada pukul 09.03 waktu Tokyo. Penguatan indeks saham ini didukung dari indeks saham Jepang Topix menguat 0,7 persen setelah yen melemah 0,4 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Saat pembukaan perdagangan saham, indeks saham Jepang Nikkei naik 0,8 persen ke level 17.490,39.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi sedikit berubah. Sedankan indeks saham Australia tergelincir 0,8 persen dan indeks saham Selandia Baru merosot 0,6 persen.

"Kelonggaran kebijakan moneter di China dan Eropa telah membantu pasar. Tindakan kebijakan pemerintah akan mendukung untuk aset berisiko seperti saham," ujar Stephen Halmarick, Head of Investment Market Research Colonial First State Global Asset Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (25/11/2014).

Sementara itu, indeks futures Hong Kong Hang Seng sedikit berubah. Gerak bursa saham global dipengaruhi kebijakan bank sentral Eropa dan China. Pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi berjanji untuk meningkatkan inflasi secepat mungkin.

Di sisi lain, China secara tak terduga menurunkan suku bunga pada pekan lalu. Bank sentral China menurunkan suku bunga pinjaman sebesar 40 basis poin (bps) menjadi 5,6 persen. Suku bunga tabungan satu tahun merosot 25 bps menjadi 2,75 persen, dan meningkatn suku bunga deposito.

Sedangkan data dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan pertumbuhan ekonominya cenderung melambat pada kuartal III. Sedangkan kepercayaan konsumen naik pada November 2014. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.