Sukses

Harga Minyak Susut Karena Rusia Enggan Kurangi Pasokan

Harga minyak bahkan bisa jatuh ke posisi US$ 60 per barel jika OPEC tidak memangkas produksi minggu ini.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah berjangka jatuh seiring pelaksanaan pertemuan negara-negara anggota OPEC yang berlangsung pekan ini. Para pedagang menimbang adanya kemungkinan potongan pasokan minyak pertama dalam kuota produksi sejak 2008.

Melansir laman Financial Post, Rabu (26/11/2014), harga minyak brent untuk pengiriman Januari turun US$ 1,14 atau 1,4 persen menjadi US$ 78,54 per barel di ICE Futures exchange London Eropa.

Sementara WTI untuk pengiriman Januari turun US$ 1,26, atau 1,7 persen menjadi US$ 74,52 per barel di New York Mercantile Exchange.Premium brent untuk WTI berada di US$ 4,04 di ICE.

Harga minyak bahkan bisa jatuh ke posisi US$ 60 per barel jika OPEC tidak memangkas produksi minggu ini.

Penurunan harga  ini menghapus keuntungan sebelumnya setelah pertemuan antara Venezuela, Meksiko, Arab Saudi dan Rusia tidak menghasilkan kesepakatan mengenai pengurangan minyak, menurut Rafael Ramirez, Menteri Luar Negeri Venezuela.

Igor Sechin, yang menjalankan produksi minyak negara Rusia OAO Rosneft, mengatakan penurunan harga di bawah US$ 60 per barel tidak akan memaksa Rusia untuk mengekang output.

"Pedagang dibagi di tengah apakah OPEC akan membuat pemotongan yang berarti," kata Tariq Zahir, Fund Manager Komoditas berbasis di New York Tyche Capital Advisors.

Dia mengatakan, OPEC harus mengurangi di atas 2 juta barel minyak untuk menstabilkan pasar. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini