Sukses

Tiru Jokowi, Warga RI Diimbau Minum Jamu Setiap Jumat

Presiden Jokowi ternyata mempunyai kebiasaan menenggak temulawak setiap pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia mengimbau agar pemerintah menggalakkan program minum jamu sebagai warisan budaya Indonesia. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata mempunyai kebiasaan menenggak temulawak setiap pagi.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum GP Jamu Indonesia, Charles Saerang. Menurutnya, gerakan minum jamu harus mulai dilakukan, bukan sekadar mengonsumsi teh dan kopi setiap pagi.

"Pak Rachmat Gobel (Menteri Perdagangan) mencanangkan minum jamu setiap hari Jumat. Kalau setiap Jumat pakai batik, kenapa nggak kita minum jamu juga karena Pak Jokowi minum temulawak setiap pagi," ungkap dia saat ditemui dalam acara 'Peringatan 6 Tahun Jamu Brand Indonesia' di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Kata Charles, apabila satu orang warga Indonesia mengonsumsi bahan-bahan jamu misalnya temulawak atau produk jamu jadi, maka akan mendongkrak pendapatan para petani temulawak yang sangat miskin di negara ini.

"Sekira 70 persen perusahaan jamu pakai temulawak karena manfaatnya enak tidur, enak makan dan enak ke belakang. Temulawak itu jantungnya Indonesia, jangan sampai diambil Malaysia atau negara lain," tegas dia.

Jamu, sebutnya, adalah obat tradisional turun temurun yang diperkenalkan masyarakat Jawa. Jamu bukan produk kuno, melainkan identitas negara ini sehingga harus tetap diangkat dan dilestarikan keberadaannya.

"Kita punya aset luar biasa untuk memproduksi jamu, karena ada 30 ribu tanaman obat di Indonesia belum digali. Produk ini potensial dan mampu bersaing dengan obat tradisional dari negara lain misalnya Tiongkok," papar dia.

Charles berharap, pemasaran produk jamu harus disingkronkan dengan sektor pariwisata Indonesia. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan industri pariwisata di Tanah Air dan mengangkat budaya Indonesia. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini