Sukses

Harga Cabai Tak Kunjung Turun, Pedagang Tepok Jidat

Harga cabai hingga saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hal itu membuat pedagang mulai gelisah.

Liputan6.com, Jakarta - Harga cabai hingga saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hal itu membuat para pedagang mulai gelisah karena harus mengurangi jumlah barang dagangan.

Sutarmi (49), pedagang sayuran di Pasar Tegal Parang, Jakarta Selatan mengaku tingginya harga cabai membuat dirinya mengurangi jumlah kulakan cabai yang ia dapat dari Pasar Induk Kramat Jati.

"Pusing kalau ngerasain harga cabai. Ya mau gimana lagi, ya jatuhnya saya kurangi (kulakan)‎," kata dia sambil menepuk jidatnya saat bebincang dengan Liputan6.com, Jumat (28/11/2014).

Meski hal ini dirasakannya tidak yang pertama kali, dirinya meminta kepada pemerintah untuk menunjukkan komitmennya duntuk akan menjaga pasokan harga pangan, termasuk cabai rawit merah.

Dari pantauan Liputan6.com di pasar, harga cabai rawit merah masih‎ berada di kisaran harga Rp 68 ribu-Rp 70 ribu per kg.
Keluhannya tersebut sebenarnya juga dirasakan para pedagang lain yang berada dalam satu pasar tempat Sutarmi menggelar lapaknya.

‎Harjanti (55), tetangga jualan Sutarmi mengaku menanggapi kenaikan harga cabai ini lebih kalem, meski dirinya juga tidak mengelak mengaku mengurangi kulakannya.

"Ya katanya pemerintah ini karena musiman, memang pasokan sulit. Tapi ya sampai kapan seperti ini, kinerja pemerintah baru kok belum kelihatan," kata dia. (Yas/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini