Sukses

Harga Cabai Rawit di Gorontalo Tembus Rp. 180 Ribu per Kg

Untuk menstabilkan kembali harga dan produksi cabai, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian.

Liputan6.com, Gorontalo - Harga cabai rawit di Gorontalo terus mengalami kenaikan. Bahkan dalam sepekan terakhir, harga cabai rawit telah mencapai Rp. 180.000 per kilo gram (kg). Salah satu harga cabai di Gorontalo menjadi mahal karena stok yang terbatas.


Salah seorang penjual cabai rawit di pasar Tapa, Bone Bolango, Gorontalo, Lisma mengatakan, salah satu alasan naiknya harga cabai di daerah tersebut karena tidak adanya stok dari pemasok, yakni dari Selawesi Tengah. Selain itu, para petani di Gorontalo juga tidak bisa memenuhi tingginya permintaan dri konsumen.

Lisma pun memperkirakan, harga cabai rawit akan terus mengalami peningkatan hingga akhir 2014 nanti. "Skarang harga rica (cabai) so Rp. 180.000 satu kg, kalau sudah begini, sampe tahun baru pasti akan naik terus," katanya kepada liputan6.com, Jumat (28/11/2014).

Kondisi tersebut pun memaksa para ibu rumah tangga untuk merogoh kantong lebih dalam lagi. Sumirna Mokodompit, salah satu ibu rumah tangga mengaku, walau mahal dirinya terpaksa membeli cabai untuk memenuhi kebutuhan memasak. "Saya di rumah masak semua suka pedis, makanya ya mau tidak mau ya beli" kata Sumirna.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel membeberkan alasan mengapa harga cabai melambung tinggi. Salah satunya adalah keengganan petani untuk menanam cabai.

"Penyebabnya selain karena harganya di pasaran murah, juga karena anomali cuaca yang merusak cabai. Petani merugi, akhirnya meninggalkan menanam cabai," papar Rahmat.

Menurut dia, anomali cuaca yang terjadi sejak beberapa tahun belakangan ini berakibat menurunnya produksi cabai petani. Hal itu juga berimbas pada ketersediaan cabai secara nasional. Sementara itu, kebutuhan cabai terus meningkat.

Hal ini kemudian menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan produksi nasional, meski memasuki musim panen cabai. Itulah yang menurut Rahmat menyebabkan harga cabai melonjak drastis di pasaran.

Untuk menstabilkan kembali harga dan produksi cabai, Rachmat mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menciptakan teknologi pertanian, khususnya tanaman cabai. Teknologi itu diciptakan untuk menjaga ketersediaan stok dan harga cabai agar tak terus meningkat.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menciptakan teknologi mulai dari saat menanam sampai pasca-panen," kata Rahmat. (Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini