Sukses

Dipilih Jadi Kepala BNP2TKI, Nusron Mesti Entaskan Cap 3D

Ada tiga kriteria hidup layak bagi buruh migran yaitu yakni decent work, decent wages, decent life menggeser (3D).

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Politisi Partai Golkar Nusron Wahid kini memiliki tugas besar usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Tak hanya memastikan keselamatan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, dia juga mesti menjamin kemakmuran para pekerja di sana.

Politisi Partai PDI Perjuangan (PDIP), Rieke Diah Pitaloka mengatakan, Nusron memiliki tugas utama yakni mengentaskan masalah Indonesia yang kerap dicap pengirim buruh migran dengan kriteria dirty, dangerous and difficult atau biasa disebut 3D.

"Kemarin saya ikut pertemuan parlemen di Nepal terkait buruh migran, ada tiga kriteria hidup layak,the triple win for migrant workers yakni decent work, decent wages, decent life menggeser (3D). Kerja layak, upah layak, hidup layak dan sudah disuarakan di tingkat internasional," kata dia saat berbincang Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (29/11/2014).

Rieke pun menekankan, untuk mewujudkan hal tersebut perlunya komunikasi yang matang di semua lapisan. Menurut dia, pekerja rumah terkait TKI bukanlah hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja.

"Kemarin aku sudah ke Pak Nusron dan bisa komunikasi baik. Saling support eksekutif dan legislatif. Sama seperti dulu Pak Jumhur (Mantan Kepala BNP2TKI), saya ngurusi kasus bareng-bareng. Karena Pak Nusron temen kuliah dulu, sehingga banyak yang bisa dikerjakan bareng. Dia eksekutif, saya di legislatif karena tak mungkin ini jadi kerjaan sendiri," tutur dia.

Sebagai informasi, Jokowi melantik Nusron pada Kamis 27 November 2014 di Istana Kepresidenan. Tak hanya dia, pada hari itu Jokowi juga melantik dua pejabat negara lainnya yakni  Franky Sibarani sebagai Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) menggantikan Mahendra Siregar dan Sofyan Effendi sebagai Ketua Komite Aparat Sipil Negara (ASN). (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini